Nelayan Keluhkan Kepulauan Seribu Dikuasai Orang Kaya

Jumat, 28 Juni 2019 19:04 WIB

Kapal nelayan milik dipasangi spanduk saat berlabuh di dermaga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Rabu, 9 Mei 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Privatisasi pulau-pulau kecil di gugusan Kepulauan Seribu oleh segelintir orang dikeluhkan oleh para nelayan. Sulaiman, 37 tahun, nelayan setempat, memberikan analogi bapak dan ibu untuk laut dan pulau. Dia mengungkapkannya dalam konferensi pers di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta Pusat, hari ini, Jumat, 28 Juni 2019.

"Laut itu bapak saya, tempat nelayan mencari kehidupan, makan, memenuhi nafkah. Kalau pulau itu adalah Ibu, tempat berlindung bagi kami," kata Sulaiman.

Baca: Warga Pulau Pari Turun ke Laut Lagi Tolak Pengeboran buat Vila

Sulaiman meyakini "ibu" masih menginginkan anak-anaknya. Dengan bersemangat, nelayan Pulau Pari yang sempat dipenjarakan oleh PT Bumi Pari Asri itu berjanji berjuang mendapatkan kembali 'ibunya" yang telah dirampas segelintir orang berkantong tebal. "Ibu kami dirampas sama orang lain. Berarti harus kami lawan."

Pusat data dan informasi dari LSM Kiara mencatat dari total 110 pulau-pulau kecil di Kepulauan Seribu, 80 di antaranya dimiliki baik oleh perorangan maupun korporasi. Di Pulau Pari, tempat Sulaiman tinggal, warga berkonflik dengan PT Bumi Pari Asri milik Pintarso Adijanto yang mengklaim menguasai hampir seluruh pulau.

Menurut data dari Kiara, beberapa nama yang menjadi pemilik pulau-pulau kecil di gugusan Kepulauan Seribu itu antara lain adalah Johnny Wijaya, Direktur Utama PT Adyaesta Cipatama. Dia memiliki Pulau Kudus Lempeng seluas 1.63 hektare dan Pulau Biawak 0.24 hektare. Berikutnya, Pintarso Adijanto memiliki HGU di Pulau Tikus, Pulau Burung dan Pulau Kongsi. Perusahaannya, PT Bumi Pari Asri juga mengklaim 90 persen luas Pulau Pari.

Selanjutnya adalah Bambang Trihadmojo, memiliki HGU di Pulau Bira Kecil seluas 7.2 hektare; Aburizal Bakrie memiliki Pulau Putri Gundul seluas 0,98 hektare; Ponco Sutowo, pemilik HGU di Pulau Air seluas 2.90 hektare dan Pulau Ayer 2.9 hektare dan beberapa nama lainnya disebutkan.

"Sedangkan Hengky Setiawan pemilik HGU Pulau Tengah, Pulau Burung dia Komisaris Utama dan pendiri PT Tiphone Mobile Indonesia," ujar Sekretaris Jenderal Kiara, Susan Herawati, dalam konferensi pers Jumat, 28 Juni 2019.

Menurut Sulaiman, kebanyakan pulau yang diprivatisasi itu memang tidak berpenghuni. Namun, nelayan di gugusan Kepulauan Seribu, termasuk dari Pulau Pari, biasa memanfaatkan pulau-pulau kosong itu untuk berkebun, misalnya kelapa, secara turun-temurun. Sulaiman pun mengakui bahwa warga tidak memiliki dokumen atau sertifikat apa pun untuk mengklaim pulau-pulau itu.

Kini, Sulaiman dan nelayan lain tidak lagi bisa mendekat atau beraktivitas di pulau-pulau privat itu. Polisi Perairan diduga menjaga ketat kawasan tersebut. Bahkan, menurut dia, kadang dengan menenteng senjata laras panjang.

Sulaiman menceritakan, ia pernah sekali menyandarkan perahu dayungnya di dermaga Pulau Tengah yang telah dimiliki oramh secara pribadi. Saat itu dia sedang memancing ikan dan cumi. Angin ketika itu sedang kencang dan hujan akan turun sehingga butuh tempat bersandar. "Karena akses yang paling deket saat itu adalah Pulau Tengah, aku mampir ke dermaganya, mau beres-beres pancing, tapi diusir sama Pol Air."

Sulaiman menerangkan bahwa kala itu polisi tidak hanya mengusir tapi bahkan mencurigainya sebagai maling. Bahkan, sebelumnya polisi menyebut mesin boat di dermaga tersebut hilang. Selanjutnya, Sulaiman pulang dengan mendayung sampan sekitar 20 menit hingga Pulau Pari.

Kondisi bibir pantai Pulau Tengah telah dipenuhi vila-vila mewah. Sedangkan bagian tengah pulau dibiarkan kosong tanpa bangunan sedangkan pepohonan dibiarkan tumbuh. Pemilik pulau, Hengky Sertiawan, yang melakukan reklamasi di pulau tersebut lalu membangun vila di atas lahan reklamasi itu.

"Dulunya pulau itu luasnya enggak sampai 20 hektare, sekarang hampir 60 hektare," kata dia.

Baca juga: Nelayan Pulau Pari Demo Proyek Vila Terapung

Menurut Sulaiman, bangunan vila di Pulau Tengah sudah ada sejak 2015. Sebelumnya, kawasan tersebut menjadi salah satu lokasi favorit nelayan untuk mencari ikan dan cumi. Efek privatisasi lain, jarak tempuh melaut yang semakin jauh. Nelayan tidak bisa sembarangan melewati pulau-pulau di gugusan Kepulauan Seribu karena dijaga polisi sehingga harus memutar jalur untuk bisa melaut.

"Kami dulu mencari ikan dekat sekarang jauh. Bahan bakar juga bertambah."

Sulaiman setahun belakangan ini bekerja sebagai awak kapal angkut barang dari Muara Karang ke Pulau Pari dan sebaliknya. Sebelumnya, dia penjaga cottage di Pulau Pari dan dijebloskan ke penjara karena tuduhan penyerobotan lahan.

Dia dan warga Pulau Pari lainnya sedang memperjuangkan haknya untuk menetap melalui Rancangan Peraturan Daerah Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (Raperda RZWP3K). Menurut informasi yang diterimanya dari Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, draf raperda itu sudah diserahkan kepada bagian legislasi DKI.

"Di RZWP3K Pulau Pari tidak termasuk pemukiman nelayan di Kepulauan Seribu. Terus kami mau tinggal di mana? Apa mau dijadikan wisata semua? Ini yang lagi kami perjuangan," ucap Sulaiman.

M. YUSUF MANURUNG

Berita terkait

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

3 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

7 hari lalu

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,

Baca Selengkapnya

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

8 hari lalu

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

Polsek Cilincing, Jakarta Utara, meringkus MM alias Buncing, pelaku pembacokan pedagang nasi goreng AF, 25 tahun, hingga tewas di Kepulauan Seribu.

Baca Selengkapnya

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

33 hari lalu

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

Heru Budi menyebut Kepulauan Seribu cocok jadi food estate alias lumbung pangan di DKI Jakarta. Berikut hal yang bakal dilakukan Pj Gubernur DKI itu.

Baca Selengkapnya

DKI akan Libatkan Swasta Bangun Lumbung Pangan di Kepulauan Seribu

33 hari lalu

DKI akan Libatkan Swasta Bangun Lumbung Pangan di Kepulauan Seribu

Heru Budi Hartono mengatakan akan melibatkan pihak swasta dalam membiayai pembangunan lumbung pangan di Kepulauan Seribu.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Mau Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu, Koral: Sudah Gagal di Tiga Pulau

33 hari lalu

Heru Budi Mau Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu, Koral: Sudah Gagal di Tiga Pulau

Mida Saragih menilai rencana Heru Budi mengembangkan food estate di Kepulauan Seribu mesti ditunda. Fokus ke penanganan polutan dan dampak industri.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

37 hari lalu

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan lahan di Kepulauan Seribu cocok dipakai sebagai food estate bagi DKI Jakarta pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kapal KM Parikudus Diterjang Ombak dan Terbalik di Pulau Seribu, Satu Warga Taiwan Hilang

46 hari lalu

Kapal KM Parikudus Diterjang Ombak dan Terbalik di Pulau Seribu, Satu Warga Taiwan Hilang

Kapal KM Parikudus yang membawa 35 orang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Hujan Ringan pada Minggu Pagi

25 Februari 2024

BMKG Prakirakan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Hujan Ringan pada Minggu Pagi

BMKG memperkirakan sebagian wilayah DKI Jakarta lainnya diprediksi berawan pada Minggu pagi.

Baca Selengkapnya