Gubernur Banten Kesal Pengumuman PPDB Ditunda Tanpa Koordinasi

Senin, 1 Juli 2019 17:48 WIB

Gerbang SMKN 1 Kabupaten Tangerang di Peusar Panongan, saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Senin 24 Juni 2019. FOTO AYU CIPTA/Tempo

TEMPO.CO, Serang - Gubernur Banten Wahidin Halim secara implisit mendukung langkah Ombudsman Perwakilan Provinsi Banten untuk melakukan investigasi terhadap pelaksanaan PPDB 2019.

Wahidin bahkan mengungkapkan kekesalannya kerena pengumuman PPDB sempat ditunda sehari dan menimbulkan kekecewaan masyarakat. "Penundaan pengumuman itu kebijakan yang salah dan keputusan fatal. Umumkan saja dulu, kalau ada koreksi nanti bisa diatur kemudian. Kalau tidak akan menimbulkan kecurigaan," kata Wahidin di kantornya, Senin, 1 Juli 2019.

Baca: Pengumuman PPDB di Tangerang Belum Muncul, Ortu Siswa Kecewa

Dinas Pendidikan Banten menunda pengumuman PPDB 2019. Seharusnya pengumuman dilakukan pada 29 Juni, namun diundur menjadi 30 Juni 2019.

Penundaan pengumuman PPDB, kata Wahidin, dilakukan Dinas Pendidikan Banten tanpa saran darinya sebagai gubernur dan tanpa konsultasi ke wakil gubernur. "Ambil keputusan pelik tanpa laporan kepada kami, harusnya lapor sehingga gubernur dan wakil berikan saran. Ini kan menimbulkan kecurigaan masyarakat," ujarnya.

Advertising
Advertising

Wahidin juga menyatakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengatur pelaksanaan PPDB 2019 tidak cocok untuk diterapkan di Banten. Menurut dia, sistem zonasi yang diterapkan tidak mampu menciptakaan keadilan bagi masyarakat Banten.

"Siswa miskin yang cerdas sulit menjangkau sekolah berkualitas lantaran faktor jarak. Sementara di lapangan masih ditemukan siswa dengan jarak dekat tidak terakomodir karena ketidakjelasan standar minimal yang ditetapkan," kata Wahidin.

Sejumlah siswa dan orang tua murid mengantre saat seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 1 Jakarta, Jakarta, Senin, 24 Juni 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

Ia menyinggung bahwa pihaknya yang tahu persis persoalan di daerah. "Market kita ini masyarakat, pelayanan diperuntukkan untuk publik," kata Wahidin

Wahidin memperingatkan agar pendidikan tidak dijadikan alat kepentingan, "Pangkas persoalan-persoalan yang menghambat. Jangan bikin putus asa orang yang punya nilai bagus, orang miskin yang mengejar prestasi itu harus diakomodir," kata Wahidin.

Selanjutnya, Gubernur Wahidin meminta Sekretaris Daerah Banten Al Muktabar dan para ahli pendidikan untuk merumuskan kembali hal-hal yang perlu dilakukan agar anak-anak yang tidak masuk dari hasil PPDB dapat terakomodir ke sekolah-sekolah yang layak.

Baca: Kisah Kisruh PPDB Banten 3 Tahun Berturut-turut

Sementara itu, Kepala Ombudsman Perwakilan Provinsi Banten Bambang P Sumo sudah membentuk tim investigasi untuk menelusuri dugaan praktik jual beli bangku dalam pelaksanaan PPDB di SMA dan SMK di Kabupaten Tangerang khususnya dan Banten pada umumnya.

Menurut Bambang, sudah ada laporan kepada lembaganya tentang dugaan jual beli bangku di sebuah sekolah kejuruan di Kabupaten Tangerang. "Kami sudah agendakan pemanggilan pihak terkait. Tim juga akan melakukan investigasi internal "Kami bekerja undercover," ujarnya, Ahad, 30 Juni 2019.

Bambang menilai ada ketidaksiapan dalam PPDB Provinsi Banten ini. Salah satunya adalah pengunduran pengumuman PPDB yang menimbulkan keresahan masyarakat dan berpotensi disalahgunakan pihak yang tidak bertanggung jawab terkait jual beli kursi.

Berita terkait

PPDB Zonasi 2024, Dinas Pendidikan Jabar Siapkan Regulasi Baru

17 jam lalu

PPDB Zonasi 2024, Dinas Pendidikan Jabar Siapkan Regulasi Baru

Aturan itu telah disiapkan menjelang pelaksanaan PPDB tahun ini.

Baca Selengkapnya

11 Tersangka Kasus Judi Online di Teluknaga Raup Keuntungan 10 Miliar dalam Waktu 4 Bulan

3 hari lalu

11 Tersangka Kasus Judi Online di Teluknaga Raup Keuntungan 10 Miliar dalam Waktu 4 Bulan

Untuk membongkar kasus judi online di di Teluknaga, Kabupaten Tangerang ini, tim patroli siber Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan 20 hari.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap 11 Tersangka Judi Online di Tangerang

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap 11 Tersangka Judi Online di Tangerang

Para pemain judi online itu harus membayar deposit Rp 25 ribu untuk satu kali masuk ke website cuaca77.

Baca Selengkapnya

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

7 hari lalu

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

7 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

8 hari lalu

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

jalur PPDB 2024 jenjang SD, SMP, dan SMA

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

9 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

9 hari lalu

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.

Baca Selengkapnya

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

9 hari lalu

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

9 hari lalu

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya