PSI Ragukan Uji Kepatutan Cawagub DKI, PKS: Lebih dari Tes Dokter

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Ali Anwar

Sabtu, 6 Juli 2019 06:00 WIB

Cawagub DKI Jakarta Agung Yulianto, Ahmad Syaikhu, dan Abdurrahman Suhaimi menjalani fit and proper test di Hotel Aston TB Simatupang, Jakarta, Minggu, 27 Januari 2019. Ketiga calon itu berasal dari kader PKS. TEMPO/Faisal Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengaku heran dengan pernyataan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta yang meraguan keberadaan fit and proper test atau uji kepatutan calon wakil gubernur atau cawagub DKI Jakarta.

Baca juga: PSI Kritik Proses Pemilihan Wagub DKI: Tidak Ideal untuk Jakarta

Suhaimi memastikan uji kepatutan itu ada, karena dirinya salah satu peserta yang diuji. "Waktu itu saya ikut diuji juga, dan saya yang nggak lulus. Kok dibilang gak ada?," kata Suhaimi kepada Tempo, Jumat, 5 Juli 2019.

Menurut Suhaimi, keraguan PSI soal tes itu berarti meragukan para panelis. Menurut dia, para juri seperti Siti Zuhro, Eko Prasojo, Ubedilah Badrun, dan Ahmad Sulhy, merupakan orang-orang yang memiliki kapasitas dalam menyeleksi cawagub DKI.

"Saya diuji sama beliau-beliau ini melebihi ujian dokter sepertinya," kata Suhaimi. Menurut dia, uji kepatutan dan kelaikan cawagub yang diselenggarakan di Hotel Aston Priority, Jakarta Selatan pada Ahad, 27 Januari 2019, itu sudah diumumkan.

Yaitu, dengan meloloskan dua nama: Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. "Dari tiga orang menjadi dua," kata dia.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PSI DKI Jakarta Rian Ernest meminta Partai Gerindra dan PKS membuka hasil uji kepatutan dan kelayakan cawagub DKI pengganti Sandiaga Uno. Menurut dia, warga Ibu Kota layak tahu informasi itu.

"Kalau fit and proper test ini kan bukan untuk posisi yang bersifat intelijen, pertahanan, keamanan negara, atau terkait kekayaan sumber daya alam kita," kata Rian Ernest di Kantor DPP PSI, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Juli 2019.

Dengan dibukanya hasil fit and proper test, menurut Rian, proses pemilihan cawagub DKI menjadi transparan. Selama ini, DPW PSI DKI menilai penetapan cawagub DKI tidak transparan karena publik Jakarta tidak mengetahui latar belakang dan rekam jejak kedua calon.

Baca juga: Diragukan Ada, Hasil Uji Calon Wagub DKI Didesak Dibuka

Rians menambahkan, warga Jakarta setidaknya bisa menilai cawagub DKI dengan menilik hasil fit and proper test. PKS dan Gerindra, ujar Rian, juga bertanggung jawab kepada masyarakat, bukan hanya elite partai. "Kalau Gerindra dan PKS betul-betul progresif kenapa tidak diunggah saja di situs mereka," ucap Rian. "Tapi saya ragu itu (hasil fit and proper test) ada."

Berita terkait

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

14 menit lalu

Respons Penolakan Partai Gelora, Mardani Ali Sera Ingin PKS Tetap Jadi Oposisi

Mardani Ali Sera menyarankan PKS berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

57 menit lalu

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

Pengamat sarankan PKS tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta Suara PSI di Papua Tengah Jadi Nol, Hakim Guntur Hamzah: Tunjukkan Buktinya

1 jam lalu

PDIP Minta Suara PSI di Papua Tengah Jadi Nol, Hakim Guntur Hamzah: Tunjukkan Buktinya

Hakim MK Guntur Hamzah menyoroti petitum atau permohonan PDIP yang ingin menjadikan perolehan suara PSI di DPRD Provinsi Papua Tengah menjadi nol.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta Perolehan Suara PSI dan Demokrat di DPRD Papua Tengah Dinihilkan

1 jam lalu

PDIP Minta Perolehan Suara PSI dan Demokrat di DPRD Papua Tengah Dinihilkan

PDIP meminta kepada MK agar perolehan suara PSI dan Partai Demokrat dalam pemilihan DPRD Provinsi Papua Tengah dijadikan nol.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung ke Prabowo-Gibran, Berikut Rekam Jejak Partai Gelora

1 jam lalu

Tolak PKS Gabung ke Prabowo-Gibran, Berikut Rekam Jejak Partai Gelora

Partai Gelora menolak PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Berikut alasan dan profil partai yang didirikan oleh eks petinggi PKS itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Tolak PKS Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Alasan Partai Gelora Tolak PKS Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Partai Gelora menolak Partai Keadilan Sejahtera atau PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

3 jam lalu

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

Demokrat tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

MK Tukar Posisi Anwar Usman di Pleno jika PSI Jadi Pihak Terkait PHPU Pileg

3 jam lalu

MK Tukar Posisi Anwar Usman di Pleno jika PSI Jadi Pihak Terkait PHPU Pileg

MK akan mengganti Anwar Usman dengan hakim konstitusi lain apabila ada panel sengketa pemilu yang berkaitan dengan PSI

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

7 jam lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

7 jam lalu

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi.

Baca Selengkapnya