Penerapan Ganjil Genap 15 Jam, Pengamat: Rugikan Pelaku Usaha

Reporter

Muh Halwi

Editor

Ali Anwar

Sabtu, 13 Juli 2019 15:49 WIB

Kendaraan bermotor melintas di Jalan Sudirman, Jakarta, Senin, 1 Juli 2019. Kamera dengan fitur baru itu dapat merekam kegiatan yang dilakukan pengemudi di dalam mobil seperti pemakaian seat belt, penggunaan telefon genggam oleh pengemudi, nomor pelat ganjil genap, dan batas kecepatan pengemudi. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat perkotaan Yayat Supriatna menilai penerapan sistem ganjil genap 15 jam per hari di Jakarta akan merugikan para pelaku usaha. Alasannya,
pola tata ruang penerapan sistem ganjil genap di Jakarta hampir semua melewati kawasan bisnis.

Baca juga: Ganjil - genap 15 jam, Ini Jawaban Dishub DKI Jakarta

"Dampak paling besar dari penerapan ganjil genap 15 jam yakni pada perekenomian, apalagi melihat pembatasan dari pola ruangnya di DKI Jakarta, kawasan bisnis hampir semua kena," kata Yayat saat di hubungi Tempo, Sabtu, 13 Juli 2019.

Menurut Yayat, penerapan sistem ganjil genap perlu dikaji kembali secara komprehensif. Penerapan pada saat Asian Games 2018 dinilai hanya untuk mengurangi kemacetan dari sisi transpotnya saja. Artinya, hanya mengurangi kepadatan sepanjang 15 jam pada koridor-koridor jalan utama yang dianggap punya persoalan.

Namun, kata dia, jika sekarang diberlakukan lagi karena ingin mengurai kemacetan itu belum relevan dan maksimal. Dia menyebut penerapan ganjil genap ini perlu di kaji kembali apa yang paling dirasakan oleh masyarakat dan siapa yang paling di rugikan.

Advertising
Advertising

Biasanya, ujar Yayat, yang paling dirugikan dalam penerapan sistem ganjil genap ini adalah para pelaku usaha. "Paling ribut dan ramai itu para pengusaha. Pengusaha mungkin akan merasa omzetnya turun, apalagi mal, pusat kuliner," kata Yayat.

Tak hanya itu, Yayat menilai, apabila ini diberlakukan sekarang tanpa ada event atau hal yang memang signifikan bisa-bisa para pelaku usaha mengalami penurunan hingga 40 persen.

Baca juga: BPTJ Usul Ganjil Genap Asian Games Lagi, Polisi: Kami Oke Saja

Jadi, kata dia, harusnya penerapan ganjil genap bisa di back up jangan sampai kawasan bisnis atau pusat perkotaan perekonomian di kelilingi sistem ganjil genap. "Bisa terguncang," ujarnya.

Berita terkait

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

3 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

3 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

4 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

5 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

8 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

9 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

11 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Puspom Ungkap Motif Sopir Arogan Fortuner Palsukan Pelat Dinas TNI, Kini Ditahan di Polda Metro Jaya

11 hari lalu

Puspom Ungkap Motif Sopir Arogan Fortuner Palsukan Pelat Dinas TNI, Kini Ditahan di Polda Metro Jaya

Puspom TNI mengungkap motif pemalsu pelat dinas TNI, yang saat ini telah ditangkap dan ditahan di Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

12 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya