Pilkada Tangsel, Pengamat: Butuh Pemimpin Bebas dari Dinasti

Sabtu, 27 Juli 2019 19:40 WIB

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Menjelang Pilkada, pengamat politik UIN Syarif Hdayatullah Ali Munhanif menilai Kota Tangerang Selatan membutuhkan pemimpin yang terbebas dari dinasti. Wali Kota Tangsel juga harus bisa mengendalikan partai dan tidak transaksional.

"Kepemimpinan merupakan kunci keberhasilan daerah. Kepemimpinan ini syaratnya mampu mengendalikan partai, tidak transaksional, dan terbebas dari dinasti," kata Dekan Fisip UIN Syarif Hidayatullah itu, pada diskusi yang digelar Jaringan Pemilih Tangerang Selatan (JPTS) di Ciputat, Tangsel, Sabtu 27 Juli 2019.

Menurut dia, absennya tata kelola pemerintahan membuat daerah tak mengalami kemajuan. Pemerintah Tangsel sekarang bukannya tidak berhasil tapi menyia-nyiakan kesempatan untuk membawa daerah itu ke arah lebih baik.

"Tangsel sebagai penyangga Jakarta seharusnya bisa melebihi menjadi lebih baik. Bojobegoro, Bandung, Surabaya, Bantaeng merupakan contoh bagi kita untuk selalu optimis," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa perlu gerakan sipil di Tangsel dalam memunculkan pemimpin alternatif untuk menghadapi dominasi. "Masih ada waktu. Kita tak boleh pesimis dalam menemukan pemimpin alternatif. Perlu dibangun simpul-simpul untuk melakukan gerakan sipil ini," ujarnya.

Kota Tangsel bisa menjadi lebih baik karena memiliki potensi besar. Kunci untuk membawa sebuah daerah menjadi lebih baik berada pada kepemimpinan.

Aktivis Antikorupsi, Ade Irawan menyatakan tanpa pemimpin yang kuat jangan berharap Tangsel menjadi lebih baik. Kota ini punya potensi untuk menjadi lebih baik. Keuangan daerah hampir Rp4 triliun. Sebagian daerah dibangun oleh sejumlah pengembang besar.

"Tangsel bisa jadi percontohan, bukan hanya bagi Banten tapi bagi daerah lain secara nasional," ungkapnya.

Ade menegaskan. salah satu hal yang perlu dibenahi di Kota Tangsel adalah perimbangan pembangunan. Fasilitas publik yang disediakan pemerintah kota belum sebanding dengan yang disediakan pihak swasta.

"Di Tangsel ada sekolah terbaik, rumah sakit terbaik, pasar percontohan tapi itu yang dibangun swasta, bukan pemerintah daerah," ujarnya.

Menurutnya, kepemimpinan yang baik perlu memiliki kemampuan, komitmen atau keberanian, serta inovasi.

Pengamat politik Adi Prayitno menyatakan ada paradoks di Tangsel dalam perpolitikan. Di Tangsel banyak kampus ternama, aktivis, taraf ekonomi yang baik, dan dekat dengan Jakarta, namun politiknya masih permisif dengan politik uang.

"Budaya politiknya 45 persen warganya agak matre yang mentoleransi politik uang. Ini menyedihkan. Politik seperti itu harus diputus untuk mencari pemimpin yang revolusioner dan transformatif," tegasnya.

Ia menyatakan sepakat perlunya pemimpin alternatif di Kota Tangsel. "Yang nyalon jangan itu-itu saja. Perlu tokoh baru yang bisa menjadi alternatif. Oleh karena itu para aktivis, mahasiswa, dan semua pemangku kepentingan perlu turun ke masyarakat memberikan pemahaman," katanya.

Anang, Perwakilan JPTS mengatakan belum banyak perubahan berarti sejak Kota Tangsel berdiri. JPTS adalah sekumpulan kelompok masyarakat yang peduli dengan kondisi Tangsel untuk bisa lebih baik. "Sebentar lagi pilkada, pemanasan sudah dimulai. Spanduk dipasang di mana-mana. JPTS tidak akan berhenti di diskusi ini tapi akan membuat serial pertemuan sebagai bentuk kontribusi untuk Kota Tangsel," ujarnya.

Berita terkait

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

30 menit lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

1 jam lalu

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah membaca doa rosario dibubarkan dan dianiaya warga

Baca Selengkapnya

SETARA Institute: Pengeroyokan Mahasiswa Katolik di Pamulang Wujud Lemahnya Ekosistem Toleransi

2 jam lalu

SETARA Institute: Pengeroyokan Mahasiswa Katolik di Pamulang Wujud Lemahnya Ekosistem Toleransi

Warga Kampung Poncol, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) membubarkan mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah doa rosario

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel Tepis Pembubaran Mahasiswa UNPAM karena Ibadah Doa Rosario

3 jam lalu

Warga Tangsel Tepis Pembubaran Mahasiswa UNPAM karena Ibadah Doa Rosario

Warga Tangsel mengklaim pembubaran terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) tidak terkait dengan ibadah doa rosario yang sedang berlangsung

Baca Selengkapnya

Kronologi Warga Bubarkan Mahasiswa Katolik saat Ibadah Doa Rosario di Tangsel

5 jam lalu

Kronologi Warga Bubarkan Mahasiswa Katolik saat Ibadah Doa Rosario di Tangsel

Acara pembacaan doa rosario oleh sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) dibubarkan paksa sejumlah warga di Tangsel

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

16 jam lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Ketua RW Jawab Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang yang Berdoa Rosario di Rumah Kontrakan

1 hari lalu

Ketua RW Jawab Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang yang Berdoa Rosario di Rumah Kontrakan

Ketua RW memberikan penjelasan di balik pengeroyokan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang berdoa rosario.

Baca Selengkapnya

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

1 hari lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

1 hari lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

Putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Wina Sukowati, menggelar silaturahmi bersama Sahabat Buruh Sragen. MInta dukungan buat Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya