Polisi Tembak Polisi di Depok, Cerita Saksi Mata: Tar, Tar, Tar

Reporter

Imam Hamdi

Senin, 29 Juli 2019 09:00 WIB

Suasana di Kantor Polsek Cimanggis pasca penembakan anggota polisi pada Kamis malam, Jalan Raya Bogor, Kota Depok, Jumat, 26 Juli 2019. TEMPO/Irsyan Hasyim

TEMPO.CO, Jakarta - Rentetan bunyi letusan senjata masih terngiang di kepala Budi Karijono, 55 tahun. Budi adalah paman sebenarnya dari F, seorang remaja berusia 15 tahun yang ditangkap dengan barang bukti sebilah celurit. Penangkapan F menjadi awal peristiwa polisi tembak polisi di Polsek Cimanggis, Kota Depok, pada Kamis malam 25 Juli 2019.

"Bunyinya tidak putus. Berkali-kali tar, tar, tar," kata Budi saat ditemui di rumahnya di RT 4 RW 3 Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok, Sabtu, 27 Juli 2019.

Polisi tembak polisi melibatkan Brigadir Rangga Tianto sebagai pelaku dan Bripka Rahmat Efendy sebagai korbannya. Rangga adalah tetangga Budi di Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok. Rangga adalah suami dari kerabat Budi. Keduanya juga bertetangga dengan Zulkarnaen, ayah dari F, di permukiman yang sama.

Saat F ditangkap Rahmat, Budi dan Zulkarnaen datang lebih dulu ke Polsek Cimanggis. Rangga datang menyusul kemudian ke Polsek Cimanggis. Budi mengaku berpapasan dengan Rangga yang baru datang dan masuk ke dalam ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu pada malam itu.

Budi mengaku tidak masuk kembali ke ruangan itu karena yakin masalah akan diselesaikan secara kekeluargaan dengan kehadiran Rangga. "Saya tidak masuk karena masalahnya saya anggap akan diselesaikan antara polisi dengan polisi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Sekitar 15 menit berada di luar ruangan, Budi mendengar bunyi letusan senjata. Ia pun langsung menolehkan kepala ke sumber bunyi. Budi melihat jelas dari balik jendela kaca: Rangga menembak Rahmat.

"Saya tidak bisa bergerak. Kaki saya terasa lemas semua," ujarnya. "Saya lihat senjatanya mengeluarkan percikan kayak kembang api."

Setelah itu ia bertanya kepada polisi di dekatnya terkait kejadian tersebut. "Polisi di dekat saya menyarankan saya pulang dan saya menurut," ujarnya.

Belakangan diketahui, Rahmat tewas oleh tujuh peluru yang ditembakkan Rangga. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Prabowo Argo Yuwono mengatakan Rangga emosi setelah Rahmat menolak menyerahkan F dengan nada agak keras.

Karena tidak terima, Rangga langsung ke ruang sebelah dan mengeluarkan senjata. Dia kemudian memuntahkan tujuh dari sembilan butir peluru dari magasin. "Mengenai bagian dada, leher, paha dan perut sehingga korban meninggal di tempat," ujar Argo.

Polisi telah menetapkan Rangga sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus polisi tembak polisi tersebut.

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

23 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

11 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

24 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

59 hari lalu

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.

Baca Selengkapnya

Perempuan Pembuang Bayi di Selokan Depok Diduga Depresi, Sempat Dibawa ke RS Bhayangkara Polri

17 Januari 2024

Perempuan Pembuang Bayi di Selokan Depok Diduga Depresi, Sempat Dibawa ke RS Bhayangkara Polri

Perempuan pembuang bayi itu akan diproses hukum setelah kondisinya pulih.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

11 Januari 2024

Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

Wakil Ketua DPRD Kota Depok dari Fraksi PDIP, Hendrik Tangke Allo, menilai relokasi paksa siswa SDN Pondok Cina 1 bukti keangkuhan penguasa Depok.

Baca Selengkapnya

Polisi Tembak Polisi di Bogor, Pelaku Didakwa Pembunuhan Biasa

5 Januari 2024

Polisi Tembak Polisi di Bogor, Pelaku Didakwa Pembunuhan Biasa

Kasus polisi tembak polisi di Bogor menewaskan Brigadir Dua Ignatius Dwi Frisco Sirage

Baca Selengkapnya

Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

25 Desember 2023

Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

Warga Kota Depok dipersilakan memanfaatkan Depok Open Space jika ingin membuat pertunjukan di sana tanpa dipungut biaya

Baca Selengkapnya

PMT Lokal Rp 18 Ribu hanya Dapat 2 Otak-otak, Kota Depok: Bukan Otak-otak Pinggir Jalan

17 November 2023

PMT Lokal Rp 18 Ribu hanya Dapat 2 Otak-otak, Kota Depok: Bukan Otak-otak Pinggir Jalan

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk lebih menekan angka stunting di Kota Depok ramai diperbincangkan

Baca Selengkapnya

Perkara Anak Bunuh Ibu di Depok Segera Disidangkan, Pelaku Terancam Hukuman Mati

13 November 2023

Perkara Anak Bunuh Ibu di Depok Segera Disidangkan, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Motif anak bunuh ibu kandung di Depok karena dendam sering dimarahi

Baca Selengkapnya