Tumpahan Minyak Pertamina Ancam Teluk Jakarta, Ini Saran Walhi

Jumat, 2 Agustus 2019 15:15 WIB

Warga membersihkan tumpahan minyak (Oil Spill) yang tercecer di Pantai Desa Cemara Jaya, Karawang, Jawa Barat, Kamis, 1 Agustus 2019. Mereka bekerja keras untuk mengumpulkan pasir yang mengandung minyak ke dalam karung. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat lingkungan menyarankan agar tumpahan minyak Pertamina yang mengancam Teluk Jakarta dibersihkan dengan cara penyedotan untuk menjaga lingkungan.

Tumpahan dari sumur YYA-1 area Pertamina Hulu Energi di Blok Offshore North West Java (ONWJ) itu membuat para nelayan Marunda resah karena bisa menyebabkan banyak ikan mati.

Pegiat lingkungan Walhi Dwi Sawung mengatakan penyedotan minyak yang tumpah ini bertujuan menjaga keberlangsungan ekosistem biota laut. Kegiatan para nelayan juga terancam oleh pencemaran tumpahan minyak di kawasan pantai utara itu.

"Harus disedot dan diambil, ke pihak ketiga yang mengolah limbah tersebut. Jangan hanya disemprot saja dengan cairan dispersan untuk memecah minyak," ujar pegiat lingkungan Walhi Dwi Sawung di Jakarta, Jumat 2 Agustus 2019.

Dwi menjelaskan, jika tumpahan minyak dipecah menggunakan cairan dispersan, tetesan minyak yang turun ke dasar laut akan berdampak pada kematian hewan laut, tambak dan terumbu karang. "Solusinya disedot minyak di atas permukaan air, baru nanti ditampung di tempat pengolahan minyak di darat," ujar Dwi.

Pengamat lingkungan dari Jakarta Urban Coallition Ubaidillah juga menyarankan penyedotan tumpahan minyak agar tidak terjadi perluasan. "Limbah minyak itu harus diambil, tidak boleh meluas, karena akan berdampak pada wilayah Jakarta, Banten, Kepulauan Seribu, dan Pulau Sumatera juga bisa kena akibat jumlah limbah yang cukup besar," ujar dia.

Akademisi Universitas Negeri Jakarta itu menyebutkan, pencemaran tumpahan minyak Pertamina akan berdampak langsung kepada warga jika telah menyentuh garis pantai di Teluk Jakarta. Misalnya, pada pemukiman di sekitar wilayah Marunda, Cilincing, Kamal Muara, Muara Angke, pelabuhan, termasuk area konservasi hutan mangrove. "Kalau masuk Kepulauan Seribu lebih berbahaya, karena penduduknya bergantung dengan pesisir pantai, dan bisa menurunkan potensi wisata. Pulau Untung Jawa, Pari, Tidung, Pramuka sangat berpotensi terkena dampak limbah," ujar dia.

Berita terkait

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

1 hari lalu

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

Walhi menuntut Jepang untuk menghentikan pendanaan publik negara tersebut untuk proyek gas dan LNG (Liquefied Natural Gas). Pasalnya, Walhi menilai proyek itu berdampak buruk pada lingkungan dan melanggar hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

2 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

3 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

5 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya

Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

6 hari lalu

Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

Walhi menyebut fakta kacaunya tata kelola timah di Bangka Belitung juga dapat dilihat dari perubahan peradaban masyarakat adat.

Baca Selengkapnya

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

8 hari lalu

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,

Baca Selengkapnya

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

10 hari lalu

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

Polsek Cilincing, Jakarta Utara, meringkus MM alias Buncing, pelaku pembacokan pedagang nasi goreng AF, 25 tahun, hingga tewas di Kepulauan Seribu.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dan Redmi Pad Pro di Top 3 Tekno

16 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dan Redmi Pad Pro di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini dimulai dari artikel berjudul '10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas'.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

17 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya