Rekap Pemilu Mengoyak Demokrat DKI, Begini Penyidikan Polisi

Senin, 5 Agustus 2019 21:34 WIB

Ilustrasi rekapitulasi/ penghitungan suara. ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta Santoso dilaporkan untuk hilangnya berkas hasil rekapitulasi suara pemilihan umum (pemilu) 2019 tingkat kota alias DB1 Kota Jakarta Utara. Santoso dilaporkan atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan.

Kasus penghilangan ini dilaporkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Jakarta Utara Sulkarnain ke Polda Metro Jaya pada 1 Juni 2019. Kasusnya teregistrasi dalam Laporan Polisi nomor LPB/478/K/VI/2019/PMJ/ Resju.

"Jadi kami laporkan tanggal 1 Juni yaitu mengenai penggelapan dan penipuan dokumen hasil rekapitulasi pemilu di KPU Kota Jakarta Utara," kata Sulkarnain saat dihubungi Tempo, Senin malam, 5 Agustus 2019.

Polda Metro lalu melimpahkan perkara ini ke Kepolisian Resor Jakarta Utara. Pada 30 Juli 2019, penyidik mengeluarkan surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP) yang bertuliskan dua orang sebagai tersangka. Tempo memperoleh salinan SP2PH itu dari Sulkarnain.

"Menetapkan status tersangka terhadap terlapor Asep Suhenda dan Santoso serta melakukan pemanggilan sebagai tersangka yang diduga telah melakukan tindak pidana penggelapan dan atau penipuan," demikian bunyi surat tersebut.

Advertising
Advertising

Asep, menurut Sulkarnain, adalah Ketua Ranting Demokrat DKI wilayah Tanjung Priok. "Menurut pengakuan Asep di dalam BAP (berita acara pemeriksaan) diperintahkan oleh Santoso," ujar dia.

Asep dan Santoso diduga melanggar Pasal 372 dan atau Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP. Pasal 372 mengatur soal pidana penggelapan. Sementara kasus penipuan dijerat dengan Pasal 378. Hukuman penjara yang diatur dalam masing-masing pasal adalah maksimal empat tahun.

Kader Demokrat yang sama yang sebelumnya bersama seorang caleg lain mengadukan sepuluh anggota panitia pemilihan tingkat kecamatan untuk dakwaan hilangkan suara yang merugikan keduanya. Dalam persidangan di pengadilan, kesepuluh anggota PPK itu divonis bebas hakim.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

2 hari lalu

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

Menurut Herman, bergabungnya NasDem menandakan koalisi Prabowo-Gibran semakin kuat dan penting untuk membangun kebersamaan.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

3 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

3 hari lalu

Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

Partai Demokrat akan mengikuti keputusan presiden terpilih Prabowo Subianto jika ingin menambah partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Baca Selengkapnya

Soal Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Demokrat Utamakan AHY

3 hari lalu

Soal Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Demokrat Utamakan AHY

Herzaky mengatakan Partai Demokrat akan mengutamakan AHY untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

3 hari lalu

Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

Partai Demokrat menegaskan langkah Prabowo yang akan menempatkan orang berdasarkan kebutuhan itu bukan sebagai bentuk politik bagi-bagi kue.

Baca Selengkapnya

Demokrat Ingatkan Ini soal Niat Prabowo Rangkul Partai di Luar KIM

3 hari lalu

Demokrat Ingatkan Ini soal Niat Prabowo Rangkul Partai di Luar KIM

Partai Demokrat menyerahkan segala keputusan soal Koalisi Indonesia Maju (KIM) kepada calon presiden terpilih RI Prabowo, tapi...

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

4 hari lalu

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya