Gaji Guru Honorer di Depok Belum Dibayar, Ini Penjelasan Disdik

Selasa, 6 Agustus 2019 13:39 WIB

Massa pekerja honorer K2 DKI Jakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur DKI, Rabu, 26 September 2018. Tuntutan utama yang disuarakan para pekerja K2 adalah meminta SK Gubernur. Selama ini, status mereka tidak jelas apakah termasuk kategori pegawai tidak tetap (PTT) atau bukan. Honorer K2 Jakarta hanya dijadikan pekerja harian lepas (PHL). Padahal beban kerja honorer K2 sama seperti PTT, bahkan setara dengan PNS. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Depok – Ribuan guru honorer di Kota Depok belum mendapatkan gaji selama tiga bulan. Telatnya pembayaran gaji guru honorer itu diakui oleh Kepala Sekolah SDN Mampang 1, Acih Taslih.

Ia mengatakan sejak bulan Juni hingga saat ini, ada sembilan guru honorer di sekolahnya yang belum menerima gaji. “Iya, belum, sudah sejak bulan Juni,” kata Acih kepada Tempo, Selasa, 6 Agustus 2019.

Acih mengatakan total guru honorer yang belum menerima gaji selama dua bulan itu sebesar Rp 48 juta dengan rincian satu guru honorer paling tinggi mendapatkan gaji mencapai Rp 2,7 juta. “Perbulan paling tinggi Rp 2,7 juta, total sebulan bisa mencapai Rp 24 juta, dua bulan ini belum dibayarkan,” kata dia.

Menurut Acih, salah satu faktor keterlambatannya, yakni akibat kesalahan informasi metode penginputan rekapitulasi para guru honorer tersebut ke Dinas Pendidikan Kota Depok. “Iya kami akui ada kesalahan juga di kami, karena ada kesalahan informasi harusnya input online, kami masih lakukan manual,” ujarnya.

Acih mengaku telah mendapat informasi bahwa dalam waktu dekat, gaji guru honorer akan dicairkan dalam pekan ini. “Infonya Kamis besok sudah mulai cair, mudah-mudahan segera,” kata dia.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin mengakui adanya keterlambatan pembayaran gaji guru honorer di Kota Depok. “Hanya untuk guru honorer SD, kalau SMP sudah cair 2 minggu lalu,” ujarnya.

Thamrin mengatakan saat ini, baru 246 Sekolah Dasar Negeri di dua kecamatan yang sudah selesai proses pencairan gajinya. “Sampai hari ini masih berproses untuk SD, yang sudah selesai di Kecamatan Bojongsari dan Cinere, mudah-mudahan minggu ini selesai semua,” kata dia.

Menurut Thamrin, keterlambatan pembayaran gaji itu salah satunya disebabkan karena kesalahan proses input dari sekolah ke Dinas Pendidikan. “Sekarang semua harus online, saya nggak mau terima kalau manual, tapi masih banyak sekolah yang ajukan secara manual,” ujarnya.

Padahal, kata Thamrin, pihaknya telah mensosialisasikan mekanisme penginputan itu sejak Desember 2018. Di Kota Depok, tercatat total guru honorer SD dan SMP Negeri mencapai 2.000 orang. Anggaran yang disiapkan per bulan untuk gaji guru honorer mencapai Rp 7 miliar. “Uangnya sudah ada, hanya saja tinggal menunggu proses pencairan,” ujarnya.

Berita terkait

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

23 jam lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

1 hari lalu

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

P2G menerima sejumlah laporan dari guru honorer yang dipecat sekolah setelah kedatangan guru PPPK.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

1 hari lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

1 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

2 hari lalu

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

Polisi telah mengamankan TKP, mencari dan menggali informasi penemuan mayat tersebut.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

2 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

2 hari lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

3 hari lalu

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

Pemilik heran karena tidak mendengar pencurian kambing itu terjadi, padahal dia dan warga lain nongkrong usai nobar timnas U-23 hingga pukul 02.00.

Baca Selengkapnya

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

3 hari lalu

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

3 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.

Baca Selengkapnya