Perluasan TPA Burangkeng, Walhi: Bekasi Harus Bangun Infrastuktur

Rabu, 11 September 2019 16:05 WIB

TPA Sampah Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi. Foto/Instagram

TEMPO.CO, Bekasi - Anggota Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi Bagong Suyoto menyarankan Pemerintah Kabupaten Bekasi segera membangun infrastuktur pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Burangkeng di Kecamatan Setu. Desakan itu dilontarkan menyusul pemerintah daerah akan memperluas area TPA dari 11,6 hektar menjadi 35 hektar.

Kepastian ini menyusul pemerintah daerah tengah melakukan persiapan merevisi rencana tata ruang wilayah (RTRW) dengan turunannya rencana detail tata ruang (RDTR) yang sempat disidik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sejumlah pejabat dan swasta ditangkap dalam perkara ini, terakhir adalah Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa. "2014-2015 Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dengan Pemkab Bekasi sudah melakukan studi tentang pengolahan sampah di Burangkeng, dalam studi itu dua tahun lagi TPA akan overload," kata Bagong kepada Tempo, Selasa, 11 September 2019.

Menurut dia, empat tahun berlalu tak ada kelanjutannya. Bahkan, Bagong menyesalkan usulan perluasan TPA dari 11,6 hektar menjadi 35 hektar tak terakomodir ketika pembuatan rencana detail tata ruang (RDTR) pada 2016 silam yang berujung pada kasus suap proyek Meikarta, kasus ini masih berkaitan dengan RDTR yang dibuat pemerintah daerah.

Ia menganggap Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin yang telah divonis enam tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor Bandung lebih mementingkan kepentingan pihak lain dibanding kepentingan publik. "TPA sebagai layanan publik sangat vital, seharusnya Bupati mengerti, karena kondisinya sudah sangat darurat," kata dia.

Advertising
Advertising

Menurut Bagong, pengelolaan sampah di TPA Burangkeng masih sangat tradisional yaitu hanya ditumpuk. Bersamaan dibangunnya teknologi, Bagong menyarangkan pemerintah melakukan rehabilitasi total TPA tersebut. "Sepanjang Agustus sudah dua kali kebakaran, ini sangat membahayakan lingkungan," ujar Bagong.

Karena itu, Walhi menilai, recana perluasan hingga 25 hektare supaya dilakukan secapat mungkin. Dengan adanya lahan tersedia, maka pemerintah dianjurkan segera membangun teknologi. "Kalau perlu dorong lagi ke Kementerian, karena dulu sudah dibuat desain pengolahan modern," ujar Bagong.

Kepala Seksi Tata Ruang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bekasi Evi Mutia mengakui butuh teknologi dalam melakukan penanganan sampah di wilayahnya, sehingga tak terus menerus memperluas TPA. "Kami terus koordinasi dengan pemerintah pusat, karena pusat sedang concern dengan kami," ucap Evi.

Berita terkait

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

11 jam lalu

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

Relawan Nasional Pro Prabowo - Gibran (Pa-Gi) mendorong Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep maju dalam pemilihan Kepala Daerah Kota Bekasi 2024.

Baca Selengkapnya

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

2 hari lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

2 hari lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

3 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

4 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

4 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

4 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

4 hari lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya