Asap Arang Perburuk Kualitas Udara, Wali Kota Jakut Bantah Lamban

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 15 September 2019 03:31 WIB

Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko saat inspeksi ke industri rumahan pembakaran arang dan aluminium di RW 09 Cilincing, Jalan Cakung Drainase, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat, 13 September 2019. Lokasi ini dikeluhkan sebabkan polusi udara. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta -Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menyebut, pihaknya tidak lamban dalam menindaklanjuti persoalan asap pembakaran arang yang mengganggu warga setempat terkait kualitas udara yang memburuk.

Asap pembakaran ini terbang hingga areal SDN Cilincing 07 Pagi hingga diduga membuat salah satu guru menderita pneumonia akut.

"Sekali lagi ini bukan karena lambatnya respon Pemprov. Fokus kita adalah bagaimana memberikan solusi yang tepat dan lebih permanen dengan tetap memperhatikan ekosistem industri dimaksud," kata Sigit saat dihubungi, Jumat malam, 13 September 2019.

Menurut dia, lurah dan camat Cilincing sebelumnya beberapa kali berdialog dengan pemilik rumah industri pembakaran arang dan aluminium untuk menyelesaikan persoalan asap. Mereka pernah menyepakati agar rumah industri menyediakan cerobong sehingga asap membubung dan tak mengganggu warga sekitar. Pemerintah juga meminta metode pengolahan arang dibuat dengan cara modern.

Akan tetapi, para pengusaha kemudian meningkatkan kapasitas produksi arang. Hal ini seiring dengan perkembangan wilayah yang penduduknya semakin bertambah. Selain itu, Sigit melanjutkan, permintaan kebutuhan arang dari restoran dan pedagang kaki lima kian meningkat.

Alhasil, aktivitas pembakaran masih dilakukan hingga kini. Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara mencatat terdapat 23 rumah industri pembakaran arang dan dua rumah industri pembakaran aluminium.

Advertising
Advertising

"Hal ini yang bisa berdampak pada penurunan kualitas lingkungan," ujar Sigit.

Sebelumnya, guru SDN Cilincing 07 Pagi Jakarta Utara menunggu pemerintah DKI Jakarta menyelesaikan persoalan asap pembakaran arang dan aluminium yang meresahkan sejak lama.

Wakil Kepala Sekolah SDN Cilincing 07 Pagi, Rohyati Farunasari, mengatakan pihaknya telah bersurat ke pemerintah sejak beberapa tahun lalu tapi tak ada tindaklanjut apapun. Bahkan, salah satu guru bernama Saefudin menderita pneumonia akut diduga karena menghirup asap pembakaran tersebut.

Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara mencatat data pengukuran kualitas udara di sekitaran lokasi pembakaran pada 25-26 Mei 2016. Pengukuran dilakukan di empat titik, yakni SDN Cilincing 07 Pagi, sawah dekat sekolah, area TPU Semper, dan akses jalan TPU Semper.

Hasil pemantauan kualitas udara itu menunjukkan nitrogen dioksida (NO2) di sekolah berada di bawah standar baku mutu. Sementara parameter NO2 di tiga lokasi lainnya melebihi baku mutu. Data Sudin LH Jakut memperlihatkan paparan NO2 dengan kadar 5 PPM selama 10 menit menyebabkan manusia sulit bernapas. Kepala Sudin LH Jakut Slamet Riyadi menyatakan ditemukan juga kadar hidrogen sulfida (H2S) yang melebihi baku mutu dan mengganggu kenyamanan lingkungan.

"Waktu 2016 pernah ada pengaduan semacam ini juga. Pada 2016 saya masih menjadi Kasudin Kebersihan sehingga saya tidak memonitor tindak lanjut hasil pengukuran kualitas udara tersebut karena bukan kewenangan saya tapi menjadi domain Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLHD)," jelas Slamet.

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

11 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

4 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

8 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

13 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

16 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

Jakarta diprediksi hujan sejak siang, Jumat. 19 April 2024. BMKG memprediksi hujan petir turun di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

18 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya