Disebut 4 Kali Gigit Orang, Anjing Tewaskan PRT Diakui Agresif

Reporter

Antara

Senin, 16 September 2019 05:22 WIB

Dari video YouTube, Sparta terlihat sangat menurut kepada Bima Aryo. Saat musibah itu terjadi, Bima tidak berada di tempat kejadian. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Presenter Bima Aryo mengakui kalau Sparta, anjing ras Belgian Malinois miliknya yang menewaskan asisten atau pembantu rumah tangga, agresif. Butuh waktu untuk Sparta untuk bisa dekat dengan orang selain dirinya.

Bima Aryo mengatakan itu setelah polisi memutuskan menitip ras anjing penjaga itu ke Unit Satwa K-9 Polda Metro Jaya dan tidak dikembalikan. "Jadi butuh keterlibatan aku untuk memastikan bahwa dia bisa ditangani orang lain," ujar Bimo di Jakarta, Jumat 13 September 2019.

Dia membandingkan Sparta dengan anjing sejenis miliknya yang lain yakni Anubis. Keduanya sama-sama menjalani observasi usai kejadian penyerangan terhadap PRT pada 30 Agustus lalu.

"Dia (Sparta) itu lebih agresif ke lingkungan tempat dia berada. Dalam artian sifat anjing penjaga seperti itu. Tapi kalau untuk nanti dikenalkan ke pemegang lain, itu sebenarnya sangat simple. Butuh waktu tiga menit, diajak main bola lalu sudah berteman," kata Bima menuturkan.

Bima yakin Sparta dapat dengan mudah menerima pemilik barunya di lingkungan K-9 Polda Metro Jaya. Terlebih unit itu sudah terbiasa menangani anjing.

Advertising
Advertising

"Sebelumnya saya juga sudah bawa orangnya ke sini, dan memang dia melihat bahwa Sparta bukan kategori anjing pembunuh," kata Bima.

Coretan yang dibuat warga sekitar di rumah Bima Aryo dalam rangka memprotes keberadaan anjing-anjing peliharaannya di Jalan Langgar, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Rabu, 4 September 2019, Tempo/Adam Prireza

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Sektor Cipayung, Jakarta Timur Komisaris Rasyid, mengatakan warga di sekitar rumah orang tua presenter Bima Aryo menginginkan agar anjing yang pernah menggigit pembantu rumah tangga bernama Yayan hingga tewas tidak ada lagi. Alasannya, penyerangan oleh anjing tersebut sudah terjadi tiga kali di luar kasus Yayan.

"Karena memang sudah tiga orang yang kegigit anjing tersebut. Tetapi yang tergigit selama ini tidak pernah melaporkan ke polisi," ujar Rasyid saat dikonfirmasi, Selasa, 10 September 2019.

Menurut Rasyid, penyerangan selama ini tidak pernah berakibat fatal seperti Yayan. Warga asal Cianjur itu harus meregang nyawa lantaran diterkam Sparta. "Yang lain cuma luka-luka," kata Rasyid.

Berita terkait

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

13 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

3 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya