Penyerobotan Jalur Sepeda, Kenapa Anies Baswedan Memakluminya?
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Dwi Arjanto
Minggu, 22 September 2019 15:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut perlunya waktu agar pengguna jalan raya tak lagi menerobos masuk jalur sepeda.
Anies Baswedan menuturkan, saat ini proses edukasi soal jalur sepeda kepada publik sedang berjalan untuk menciptakan kebiasaan yang baru.
Dia membandingkan kejadian motor yang kerap memasuki jalur khusus sepeda dengan jalan khusus bus Transjakarta sewaktu dibuat pada 2004.
"Sama ketika kami dulu membuat jalur busway pertama kali pada saat itu 2004, itu perlu waktu untuk menjadi suatu norma baru di kota kita," kata Anies di Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu, 22 September 2019.
Kemarin beberapa kendaraan khususnya roda dua tampak menerobos masuk jalur sepeda di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat. Bahkan, satu gerobak pemulung menginvasi dan menutup jalur sepeda.
Anies berujar perlu waktu bagi pengendara untuk membiasakan diri agar tertib. Namun, menurut dia, yang terpenting adalah mengajak semua warga lebih sering menggunakan sepeda ke tempat tujuan.
"Dan tugas dari kami pemerintah menyiapkan jalurnya yang sudah dideteksi bisa dibangun sekitar 500 km," demikian Gubernur Anies .
Saat ini DKI Jakarta sedang uji coba penambahan jalur sepeda sepanjang 25 kilometer, dari Jalan Pemuda Rawamangun hingga Gambir Jakarta Pusat. Jalur sepeda saat ini baru ditandai dengan cat dan traffic cone sebagai pembatasnya. Yang sudah beroperasi per Jumat 20 September lalu akan diujicoba selama dua bulan ke depan sebelum menerapkan sanksi untuk pelanggarnya.
DKI menargetkan penambahan jalur sepeda fase pertama sepanjang 63 kilometer rampung November 2019. Pembangunan tersebut akan dikerjakan dalam tiga fase.