Pengamen Ondel-ondel: Dulu Bakar Kemenyan, Sekarang Musik Rekaman

Reporter

Imam Hamdi

Senin, 23 September 2019 07:00 WIB

Warga menyaksikan ondel-ondel dalam pawai Jakarnaval HUT Jakarta ke-492 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Ahad,, 30 Juni 2019. Tahun ini rangkaian perayaan HUT Jakarta mengambil tema "Wajah Baru Jakarta." TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah lebih dari sewindu asap dupa tak lagi membubung dari Kampung Gaplok, Kramat, Jakarta Pusat. Bunyi-bunyian teyan, kenong, kempul, kendang, dan gong juga sudah lama tak terdengar dari lokasi yang lebih dikenal sebagai kampung pengamen ondel-ondel itu.

Agus Hermawan, pemilik Sanggar Resos Palaksi (Respal), ingat semua ritual dan kelengkapan untuk mengiringi tarian boneka raksasa itu memudar sejak 2010. "Kalau orang tua dulu sebelum mengamen ada ritual bakar kemenyan dan masih menggunakan alat tradisional," kata dia.

Gilang Ronaldo, 11 tahun, baju merah, bersama Malik Ahmad Ramadan (15) alias Madun, dan Martin Nurohim (25) alias Katek, saat ditemui sebelum memulai perjalanan nandak atau mengamen ondel-ondel pada Januari 2019. TEMPO/IMAM HAMDI

Kelompok Respal yang berdirikan pada 2011 mengikuti peralihan itu. Saat awal berdiri, kata Agus, kelompok ini masih sempat menggunakan alat-alat musik tradisional. Memasuki 2013, hampir seluruh pengamen yang tergabung di Respal menggantinya dengan musik rekaman.

Agus menyadari menjamurnya pengamen ondel-ondel menggerus nilai budaya Betawi di dalamnya. Pemilik Sanggar Alfatir, Deni Eliansyah, mengaku yang sama. Namun dia punya alasan yakni minimnya ruang untuk kebudayaan Betawi, selain "Sekarang mengamen sudah kebutuhan sebagian warga di sini untuk mencari nafkah."

Advertising
Advertising

Fian Alfian, 24 tahun, termasuk pengamen ondel-ondel dua zaman. Fian telah mengamen sejak berusia 15 tahun dan sempat merasakan ritual bakar kemenyan sebagai syarat utama untuk nandak. Termasuk hanya bermain untuk ritual pernikahan dan tolak bala. "Tapi sekarang yang simpel-simpel saja," ujarnya.

Suasana Kampung Ondel-ondel Gaplok di Jalan Kembang Pacar, Kelurahan Kramat, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, 22 Juni 2019. Tempo/ Imam Hamdi

Tak seperti Fian, Gilang Ronaldo tak memahami bahwa ondel-ondel yang saat ini menjadi ikon DKI Jakarta itu pernah disakralkan. Bagi bocah yang masih duduk di bangku SD ini, membawa ondel-ondel ke jalan adalah cara untuk menghasilkan uang. "Saya ikut ngamen enak aja dapat duit," ujarnya.

Ketua Penelitian dan Pengembangan Lembaga Kebudayaan Betawi, Andi Yahya, menyatakan prihatin dengan perkembangan itu. Dia berharap pemerintah DKI Jakarta mau mengatur para pengamen ondel-ondel itu sembari menguatkan kembali seni dan budaya Betawi.

"Tapi yang sekarang terlihat, ondel-ondel dimanfaatkan untuk mencari duit tanpa menghiraukan pakem atau tata cara ngamen," kata Andi sambil menambahkan, "Pengamen juga harus menjunjung tinggi martabat kesenian."

Berita terkait

Pengamen Ondel-ondel Aniaya Anak di Depok, Polisi: Sudah Berdamai

9 Februari 2022

Pengamen Ondel-ondel Aniaya Anak di Depok, Polisi: Sudah Berdamai

Pengamen ondel-ondel berulah di Kota Depok, seorang bocah menjadi korban pemukulan hingga berujung trauma.

Baca Selengkapnya

Setelah Jakarta, Kota Depok Bakal Tertibkan Pengamen Ondel-ondel

18 April 2021

Setelah Jakarta, Kota Depok Bakal Tertibkan Pengamen Ondel-ondel

Lienda menegaskan bahwa pihaknya akan menindak pengamen ondel-ondel di jalan sesuai dengan perda.

Baca Selengkapnya

Wagub DKI Sebut Pengamen Ondel-ondel di Jakarta Menjamur dan Mengganggu

29 Maret 2021

Wagub DKI Sebut Pengamen Ondel-ondel di Jakarta Menjamur dan Mengganggu

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengutarakan, pengamen ondel-ondel kian marak bertebaran di pinggiran jalanan Ibu Kota belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Wagub Riza Patria Anggap Pengamen Ondel-ondel Ganggu Lalu Lintas di DKI

26 Maret 2021

Wagub Riza Patria Anggap Pengamen Ondel-ondel Ganggu Lalu Lintas di DKI

Dinas Kebudayaan DKI sudah menyiapkan kebijakan untuk membina para seniman dan budayawan Betawi untuk terus melestarikan ondel-ondel.

Baca Selengkapnya

DKI Mulai Sanksi Tipiring Pemilik Ondel-ondel untuk Mengamen

25 Maret 2021

DKI Mulai Sanksi Tipiring Pemilik Ondel-ondel untuk Mengamen

Satpol PP DKI Jakarta mulai menjatuhkan sanksi tindak pidana ringan bagi pemilik penyewaan ondel-ondel yang digunakan untuk mengamen.

Baca Selengkapnya

Satpol PP Jakarta Pusat Jaring 89 Penyandang Masalah Kesejahteraan

25 Maret 2021

Satpol PP Jakarta Pusat Jaring 89 Penyandang Masalah Kesejahteraan

Satpol PP membawa mereka ke Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Tanah Abang, dan diperiksa dengan Rapid Antigen COVID-19.

Baca Selengkapnya

Pengamen Ondel-ondel Dilarang, Wagub DKI: Di Jalanan Dikhawatirkan Mengganggu

24 Maret 2021

Pengamen Ondel-ondel Dilarang, Wagub DKI: Di Jalanan Dikhawatirkan Mengganggu

Menurut Wagub DKI Riza Patria, meski tidak mudah, penertiban pengamen ondel-ondel itu perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Segera Larang Pengamen Ondel-Ondel di Jalanan, Kenapa?

24 Maret 2021

Pemprov DKI Segera Larang Pengamen Ondel-Ondel di Jalanan, Kenapa?

Pemprov DKI Jakarta akan melarang pengamen ondel-ondel di jalanan Ibu Kota, Kasatpol PP DKI Arifin menjelaskan alasan kebijakan itu.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Ingin Pengamen Ondel-ondel Ada di Tempat Elegan

12 Februari 2020

Pemprov DKI Ingin Pengamen Ondel-ondel Ada di Tempat Elegan

Pemprov DKI Jakarta ingin mengatur regulasi pemanfaatan ondel-ondel sebagai ikon budaya Betawi. Ingin ada di tempat yang elegan dan khidmat.

Baca Selengkapnya

Respons Wakil Ketua DPRD DKI Soal Pelarangan Pengamen Ondel-ondel

12 Februari 2020

Respons Wakil Ketua DPRD DKI Soal Pelarangan Pengamen Ondel-ondel

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menyebut harus ada solusi atas kehidupan pengamen ondel-ondel yang tak diizinkan lagi.

Baca Selengkapnya