570 Pelajar Dibawa ke Polda Metro Jaya Hingga Malam Ini

Rabu, 25 September 2019 22:57 WIB

Polisi menyita senjata tajam dari rombongan pelajar yang hendak bergabung berdemonstrasi di DPR RI, Rabu 25 September 2019. Rombongan pelajar SMK dan SMP itu disebutkan berasal dari luar Jakarta. Dok: Humas Polres Jakbar

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan pelajar yang ditangkap jajarannya hingga Rabu petang, 24 September 2019, berjumlah 570 orang. Pelajar SMP dan SMA itu ditangkap terkait demonstrasi di sekitar gedung DPR RI.

"Saat ini masih didata dan kemudian dijemput orang tuanya," kata Argo saat dikonfirmasi pada Rabu petang, 25 September 2019.

Sore tadi, Polda Metro Jaya melaporkan menangkap sekitar 200 pelajar. Siang harinya, sekitar 80 pelajar digeledah di sekitar Restoran Pulau Dua kompleks parlemen dan kemudian dipulangkan oleh polisi.

Sementara itu, anggota Polres Metro Jakarta Barat juga menangkap sejumlah pelajar. Polisi mengklaim pelajar yang akan melakukan aksi unjuk rasa di umumnya terdiri dari pelajar SMP dan SMK dari luar Jakarta.

"Para pelajar ini diduga akan melakukan aksi demo dan setelah kita lakukan penghadangan dan penggeledahan di Jalan S Parman, Slipi Jakarta Barat, dan ditemukan beberapa pelajar yang kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit," kata Kepala Satuan Binmas Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Ganet Sukoco dalam keterangan tertulis, Rabu, 25 September 2019.

Ganet menegaskan, para pelajar yang kedapatan membawa senjata tajam akan dilakukan proses lebih lanjut. Sementara bagi pelajar lain, polisi disebut akan memanggil pihak sekolah untuk menjemput.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau Kak Seto sempat mendatangi Polda Metro Jaya pada Rabu petang. Ia datang karena mendengar kabar banyak pelajar usia di bawah 18 tahun ditangkap lantaran berencana berdemonstrasi di DPR.

Seto mengaku berbincang dengan beberapa pelajar yang ditangkap. Dia sempat menanyakan tujuan pelajar yang rata-rata duduk di bangku SMA itu ingin berunjuk rasa. "Ada satu yang bilang ikut-ikutan karena semua temen begitu, gak enak," kata dia di Polda Metro.

Selain ikut-ikutan, Seto berujar bahwa para pelajar tersebut mendengar adanya aturan yang merugikan. "Katanya kalau suami istri kok enggak boleh berhubungan, gimana dong caranya punya anak," ujar Seto.

M YUSUF MANURUNG

Berita terkait

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

1 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

1 hari lalu

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

Kompolnas minta Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan secara transparan dan profesional terhadap lima polisi diduga pesta narkoba

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

1 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

2 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

3 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Puluhan Miliaran Digelapkan Mafia Tanah Bekas ART, Nirina Zubir Ungkap Pernah Mau Dicicil Rp 2 Juta per Bulan

3 hari lalu

Puluhan Miliaran Digelapkan Mafia Tanah Bekas ART, Nirina Zubir Ungkap Pernah Mau Dicicil Rp 2 Juta per Bulan

Bekas asisten Cut Indria Marzuki, Riri Khasmita, sempat berkelit telah menggelapkan surat berharga dan harta sebanyak miliaran rupiah dari ibunda Nirina Zubir.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

3 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

3 hari lalu

Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

Cerita penangkapan lima anggota polisi pesta narkoba mulai terendus warga Kampung Palsigunung, Depok, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

3 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya