Kisruh Sengketa Lahan Tol Cijago II, Pemkot Depok Buka Suara

Kamis, 3 Oktober 2019 09:10 WIB

Kendaraan melintas di ruas tol Cinere-Jagorawi (Cijago) seksi 2 yang diuji coba di Depok, Jawa Barat, Selasa 4 Juni 2019. Kementerian PUPR membuka ruas tol Cijagoi Seksi II (Raya Bogor-Kukusan) sepanjang 5,5 Km agar dapat dilalui secara fungsional selama 3-10 Juni 2019. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Depok mengakui ada kelalaian yang menyebabkan kisruh sengketa lahan Tol Ciijago seksi II. Sebagian lahan yang dipersengketakan belum tercatat sebagai aset pemerintah setelah dihibahkan oleh masyarakat.

Kepala Badan Keuangan Daerah, Nina Suzanah mengatakan, semua tanah yang bersengketa dengan masyarakat merupakan jalan lingkungan yang telah dihibahkan dari masyarakat ke Pemkot Depok.

“Iya itu jalan lingkungan, kalau jalan lingkungan semua di Kota Depok belum ada catatan dalam aset kita,” kata Nina saat dikonfirmasi Tempo, Rabu 2 Oktober 2019.

Nina mengatakan, kepemilikan jalan lingkungan yang masuk dalam aset pemkot hanya dibuktikan dengan SK walikota untuk diintervensi oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

“Ya seperti pengaspalan, pengecoran dan sebagainya, itu ada SK nya, itu SK walikota dari dinas PUPR,” kata Nina.

Advertising
Advertising

Meski begitu, lanjut Nina, jalan-jalan lingkungan itu masih menjadi hak milik sesuai dengan sertifikat masyarakat yang menghibahkan.

“Jadi tanah itu hak milik warga, kalau mau dihibahkan memang seharusnya dikeluarkan dari surat tanah mereka, tapi ada beberapa yang tidak dikeluarkan,” kata Nina. Hal inilah menurutnya memicu sengketa.

Berangkat dari kejadian itu, BKD Depok akan memperbaiki sistem pencatatan aset pemerintah Kota Depok termasuk hibah masyarakat soal tanah.

“Kalau perumahan sudah tercatat di aset kita, kalau di kampung-kampung belum tercatat. kita ke depan akan memperbaiki sistem aset kita,” kata Nina.

Menanggapi masyarakat yang tetap menuntut ganti rugi tanah mereka, Nina mengatakan status tanah sudah dihibahkan meski tidak tercatat di aset.

“Iya sampai saat ini tidak tercatat di aset kita, tapi yang namanya sudah dihibahkan mestinya tidak dipersoalkan kembali, sekarang tinggal orang menerjemahkannya lah ya,” kata Nina.

Sengketa lahan itu juga bukan lagi ranah Pemerintah Kota Depok, “Karena sudah di pengadilan. Kita sudah fasilitasi sebelumnya dari tahun sebelumnya,” kata Nina.

Ada kurang lebih 34 bidang tanah warga dengan luas 6600 hektare yang tidak mendapatkan ganti rugi, padahal Pengadilan Negeri Depok telah mengeluarkan keputusan yang menyatakan masyarakat berhak mendapatkan uang itu. “Kalau memang seandainya ini tidak dibayar, seminggu lagi kami akan tongkrongin, kami akan tutup (tol),” kata salah seorang warga, Asmawi (59).

Warga terdampak pembangunan Tol Cijago seksi II sepakat akan melakukan unjuk rasa dan menutup jalan tol itu bila tak juga menerima uang ganti rugi tanah mereka. Meski terganjal sengketa lahan, saat ini pemerintah telah mengujicobakan tol tersebut.

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Berita terkait

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

12 jam lalu

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

Anggota gengster menghadang korban di tengah jalan. Korban berusaha kabur namun terjatuh.

Baca Selengkapnya

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

16 jam lalu

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

Setelah polisi melakukan pendalaman akhirnya terungkap penyebab utama bullying terhadap siswi SMP Al-Basyariah Bojonggede itu.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

2 hari lalu

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

Peristiwa bullying atau perundungan siswi SMP ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

2 hari lalu

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.

Baca Selengkapnya

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

2 hari lalu

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.

Baca Selengkapnya

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

3 hari lalu

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

PPDB 2024 di Depok dibuka serentak untuk seleruh jenjang pendidikan.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

3 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

3 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

3 hari lalu

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

3 hari lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya