PA 212 Bantah Sekretarisnya Terlibat Kasus Ninoy Karundeng

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Febriyan

Rabu, 9 Oktober 2019 14:55 WIB

Ketua Kongres Nasional Alumni 212 Bernard Abdul Jabbar saat ditemui wartawan di Asrama Haji Pondok Gede, 30 November 2017. TEMPO/Maria Fransisca

TEMPO.CO, Jakarta - Persaudaraan Alumni atau PA 212 membantah tudingan polisi soal keterlibatan Bernard Abdul Jabbar yang menjabat sebagai sekretaris di organisasi tersebut dalam kasus penganiayaan Ninoy Karundeng. Ketua Umum PA 212, Slamet Ma'arif, menyebutkan justru Bernard menyelamatkan relawan Jokowi tersebut dari amukan massa.

Slamet mengungkapkan kronologi bagaimana Bernard bisa berada di Masjid Al-Falaah, Jakarta Pusat pada 30 September lalu. Menurut dia, saat itu Bernard dan istri sedang mencari anaknya yang diduga ikut berunjuk rasa.

Saat itu, mahasiswa dan pelajar sedang demonstrasi di gedung DPR RI untuk menolak sejumlah RUU bermasalah. "Ustad Bernard dan istri sekitar pukul 19.00 mencari anaknya ke arah Senayan," ujar Slamet di markas PA 212 di kawasan Condet, Jakarta Timur, Rabu 9 Oktober 2019.

Ditengah perjalanan, ujar Slamet, Bernard mendapat informasi bahwa banyak mahasiswa dan pelajar berada di Masjid Al Falaah. Karena itu, Bernard menuju ke masjid itu untuk memberi bantuan karena di dalam mobilnya ada peralatan medis seperti perban dan oksigen.

"Setelah sampai di Masjid Al Falah, ustad Bernard dan istri membantu korban yang ada dengan P3K," ujar Slamet.

Advertising
Advertising

Saat sedang membantu korban yang banyak terkena gas air mata, Bernard mendengar keributan karena ada diduga penyusup dihakimi massa. Penyusup yang dimaksud oleh Slamet Ma'arif adalah anggota relawan Jokowi, Ninoy Karundeng.

"Spontan ustad Bernard menyelamatkan dan melindungi yang diduga penyusup itu," kata Slamet.

Menurut Slamet, Bernard yang merupakan Sekretaris PA 212 itu bahkan menasehati Ninoy untuk jangan keluar dari Masjid Al Falaah karena situasinya sedang berbahaya dan massa masih marah. Ninoy, ujar Slamet, lantas mengucapkan terima kasih kepada Bernard.

"Bahkan mencium tangan ustad Bernard," kata Slamet.

Setelah itu, Slamet berujar Bernard mengajak Ninoy duduk dan beristirahat di dalam masjid. Sekitar pukul 03.00 pada 1 Oktober 2019, Bernard meninggalkan masjid dan pulang ke rumah.

Bernard Abdul Jabbar dan 12 orang lain yakni F, AA, ARS, YY, RF, Baros, S, TR, SU, ABK, IA, dan R ditetapkan sebagai tersangka kasus penculikan dan penganiayaan terhadap Ninoy oleh Polda Metro Jaya. Bernard dituding ikut mengintimidasi Ninoy Karundeng.

Berita terkait

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

2 hari lalu

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

Presiden Jokowi nonton laga Tim Nasional atau Timnas U23 Indonesia melawan Uzbekistan dalam semifinal piala Asia.

Baca Selengkapnya

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

6 hari lalu

Eks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara

Windu Aji Sutanto terbukti korupsi dalam kerja sama operasional (KSO) antara PT Antam dan PT Lawu Agung Mining 2021-2023 di pertambangan nikel

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

15 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

17 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Reaksi Relawan Jokowi Balas Hasto PDIP soal Halangan Bertemu Megawati

18 hari lalu

Reaksi Relawan Jokowi Balas Hasto PDIP soal Halangan Bertemu Megawati

Sejumlah relawan Jokowi membalas pernyataan Hasto PDIP yang menyebut Jokowi harus menemui anak ranting sebelum ke Megawati.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

22 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

23 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

24 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

25 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

28 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya