Faisal Amir Ingatkan Rekan Mahasiswa: Hidup Bahagia Jika Berjuang

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 13 Oktober 2019 19:19 WIB

Sejumlah mahasiswa berdoa bersama dalam aksi unjuk rasa di sekitaran Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Faisal Amir, tanpa khawatir membuka kupluknya untuk memperlihatkan bekas operasi di sisi kiri kepalanya. Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia itu mengatakan sebagian kepalanya tak bertempurung.

"Batok kepalanya disimpan di perut saya," kata Faisal Amir sambil menunjukan sisi kiri perutnya yang terdapat jahitan sekitar 15 sentimeter.

Tempo menemui Faisal di kediamannya di Perumahan Villa Ilhami Islamik Village, Tangerang, Banten, Ahad, 13 Oktober 2019. Pemuda berusia 21 tahun itu telah kembali ke rumahnya sejak Selasa, 8 Oktober, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Pelni.

Mahasiswa Al Azhar Indonesia, Faisal Amir, saat ditemui di kediamannya di Perumahan villa Ilhami Islamik Village, Tangerang, Banten, 13 Oktober 2019. Faisal adalah mahasiswa yang menjadi korban saat unjuk rasa yang berakhir rusuh di sekitar gedung DPR RI. Tempo/Imam Hamdi

Faisal adalah mahasiswa yang menjadi korban di tengah kericuhan yang terjadi antara massa demonstran dengan aparat keamanan pada 24 September.

Dari hasil pemeriksaan dokter dan CT Scan, Faisal mengalami luka-luka di kulit kepala, tengkorak retak, pendarahan di otak, dan tulang bahu patah.

Ibunda Faisal, Ratu Agung, mengatakan anaknya masih dalam masa pemulihan karena tengkorak kepalanya pecah. Faisal sempat dirawat di rumah sakit selama 14 hari dan saat ini masih menjalani rawat jalan. "Secara medis jahitannya sudah dibuka. Jadi sudah bisa ke rumah sehat (pulang ke rumah)," ucap Ratu.

Menurut Ratu, kondisi kesehatan anaknya telah membaik. Bahkan, perkembangan pemulihan Faisal pun lebih cepat dari perkiraannya.

Faisal saat ini telah bisa melakukan berbagai aktivitas ringan, seperti mandi, makan dan melakukan kegiatan sehari-harinya. "Bahkan, beberapa hari lalu sudah diajak jalan-jalan keluar dan nonton film di bioskop."

Advertising
Advertising

Anaknya itu, kata dia, sudah tidak lagi membutuhkan pendampingan saat berjalan karena kondisi tubuhnya sudah stabil. Meski begitu, kata dia, Faisal masih sering pusing dan pegal-pegal di badannya.

Mahasiswa Al Azhar Indonesia, Faisal Amir, saat ditemui di kediamannya di Perumahan villa Ilhami Islamik Village, Tangerang, Banten, 13 Oktober 2019. Faisal adalah mahasiswa yang menjadi korban saat unjuk rasa yang berakhir rusuh di sekitar gedung DPR RI. Tempo/Imam Hamdi

Dalam waktu tiga bulan ke depan, kata Ratu, Faisal akan kembali menjalani operasi pemasangan tempurung tengkorak anak keduanya itu. Selain pemasangan tengkorak, operasi juga dilakukan untuk mengangkat pen di lengan kanan Faisal. "Sebab tangan kirinya juga patah."

Faisal Amir mengaku telah menerima kejadian yang menimpanya sebagai risiko perjuangan. Ia berharap luka di tubuhnya bisa menjadi pembangkit mahasiswa untuk terus berjuang melawan ketidakadilan. "Saya tidak rugi jika meninggal, saya hidup pun tidak rugi. Hidup bahagia jika berjuang," kata mahasiswa fakultas hukum itu.

Berita terkait

FPRI Klaim 100 Pengunjuk Rasa Belum Pulang ke Rumah Usai Demo di DPR

46 hari lalu

FPRI Klaim 100 Pengunjuk Rasa Belum Pulang ke Rumah Usai Demo di DPR

Front Penyelamat Reformasi Indonesia mengklaim bahwa 100 orang pengunjuk rasa belum pulang ke rumahnya usai melakukan demonstasi di depan DPR RI kemarin.

Baca Selengkapnya

Polisi Dituding Lakukan Kekerasan Terhadap Demonstran di DPR, FPRI: 47 Orang Ditangkap

46 hari lalu

Polisi Dituding Lakukan Kekerasan Terhadap Demonstran di DPR, FPRI: 47 Orang Ditangkap

Front Penyelamat Reformasi Indonesia mengecam tindakan kekerasan aparat dalam demonstrasi di depan Gedung DPR RI kemarin.

Baca Selengkapnya

Hari Pengumuman Hasil Pemilu 2024, Polri Siapkan 3.055 Personel Amankan Demo di KPU dan DPR

47 hari lalu

Hari Pengumuman Hasil Pemilu 2024, Polri Siapkan 3.055 Personel Amankan Demo di KPU dan DPR

Polri mengerahkan 3.055 personel untuk mengawal aksi unjuk rasa di KPU RI dan DPR/MPR RI.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Demo Hak Angket di DPR, Begini Sikap PKB, PKS dan PDIP

47 hari lalu

Tanggapi Demo Hak Angket di DPR, Begini Sikap PKB, PKS dan PDIP

PDIP ajak diskusi demonstran untuk yakinkan partai ajukan hak angket.

Baca Selengkapnya

Temui Demonstran di DPR, PKS dan PKB Janji Ajukan Hak Angket

47 hari lalu

Temui Demonstran di DPR, PKS dan PKB Janji Ajukan Hak Angket

Presidium GPKR, Din Syamsuddin mengatakan, DPR harus mengusulkan hak angket.

Baca Selengkapnya

Demo di DPR, Massa Tolak Pemilu Curang Tuntut Pengguliran Hak Angket dan Pemakzulan Jokowi

47 hari lalu

Demo di DPR, Massa Tolak Pemilu Curang Tuntut Pengguliran Hak Angket dan Pemakzulan Jokowi

Massa mendesak DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Rencana 3 Hari Demo Pemilu Curang di KPU dan DPR, Dihadiri Soenarko-Din Syamsuddin

49 hari lalu

Rencana 3 Hari Demo Pemilu Curang di KPU dan DPR, Dihadiri Soenarko-Din Syamsuddin

Beredar poster ajakan demo kecurangan Pemilu 2024 sejak besok-Rabu di KPU RI dan Gedung DPR

Baca Selengkapnya

Demo Aksi Rakyat Geruduk DPR Hari Ini, Polisi Siagakan 2.590 Personel

1 Maret 2024

Demo Aksi Rakyat Geruduk DPR Hari Ini, Polisi Siagakan 2.590 Personel

Beredar di media sosial ajakan untuk ikut demo di DPR/MPR dalam rangka memprotes kenaikan harga sembako, mendukung hak angket Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

50 Tahun Peristiwa Malari, Salah Satu Ikon Demonstrasi Mahasiswa

15 Januari 2024

50 Tahun Peristiwa Malari, Salah Satu Ikon Demonstrasi Mahasiswa

Pada 15 Januari 1974 atau 50 tahun lalu terjadi Peristiwa Malari, akronim dari Malapetaka Lima Belas Januari. Salah satu ikonik demonstrasi mahasiswa

Baca Selengkapnya

Tuntutan Demonstrasi Mahasiswa 'September Hitam' di Gedung Sate: Soal Pulau Rempang dan Dago Elos

30 September 2023

Tuntutan Demonstrasi Mahasiswa 'September Hitam' di Gedung Sate: Soal Pulau Rempang dan Dago Elos

Demonstrasi mahasiswa di Gedung Sate digelar untuk memperingati September Hitam dan menyoroti pelanggaran HAM di Dago Elos dan Pulau Rempang

Baca Selengkapnya