Faisal Amir: Mahasiswa Teruslah Berjuang Sampai Tuntutan Dipenuhi

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 14 Oktober 2019 12:33 WIB

Aksi teatrikal berupa penaburan bunga dan peletakan batu nisan di flyover Senayan dalam demonstrasi mahasiswa, Selasa, 1 Oktober 2019, sebagai simbol matinya demokrasi dan KPK. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia, Faisal Amir, berharap mahasiswa terus melakukan perjuangan sampai pemerintah membatalkan seluruh undang-undang bermasalah.

"Pesan saya mahasiswa tetap berjuang dan jaga kejujuran sampai tuntutan berhasil," kata Faisal Amir saat ditemui di kediamannya di Perumahan Villa Ilhami Islamik Village, Tangerang, Banten, Ahad, 13 Oktober 2019. "Kami berjuang murni tidak ada yang dibayar."

Faisal adalah mahasiswa yang menjadi korban di tengah kericuhan yang terjadi antara massa demonstran dengan aparat keamanan pada 24 September. Dari hasil pemeriksaan dokter dan CT Scan, Faisal mengalami luka-luka di kulit kepala, tengkorak retak, pendarahan di otak, dan tulang bahu patah.

Faisal menyatakan masih mau ikut unjuk rasa hingga 17 Oktober 2019, bersama mahasiswa meski kepalanya telah terbelah. Menurut dia, perjuangan mahasiswa harus terus dilakukan hingga presiden mendengar aspirasi rakyatnya. "Tuntutan kami jelas."

Mahasiswa Al Azhar Indonesia, Faisal Amir, saat ditemui di kediamannya di Perumahan villa Ilhami Islamik Village, Tangerang, Banten, 13 Oktober 2019. Faisal adalah mahasiswa yang menjadi korban saat unjuk rasa yang berakhir rusuh di sekitar gedung DPR RI. Tempo/Imam Hamdi

Mahasiswa semester tujuh fakultas hukum itu, menyesalkan adanya kerusuhan selama gelombang unjuk rasa mahasiswa pada September lalu. Menurut pemuda berusia 21 tahun ini, ada massa yang menyusup untuk berbuat kerusuhan. "Mahasiswa sudah jujur menyatakan aspirasi murni kami," ujarnya.

Advertising
Advertising

Saat unjuk rasa pada 24 September kemarin, Faisal mengaku sebagai koordinator lapangan bagi ratusan mahasiswa yang ikut dalam unjuk rasa menolak undang-undang bermasalah di depan DPR RI. Namun, kerusuhan terjadi dan polisi begitu agresif kepada mahasiswa yang melakukan unjuk rasa. "Polisi saya sarankan melindungi. Karena tugasnya mengayomi."

Ibunda Faisal, Ratu Agung, membenarkan anaknya kembali diajak untuk mengikuti unjuk rasa di DPR sebelum 17 Oktober mendatang. Namun, Ratu belum mengizinkan anaknya untuk ikut langsung dalam unjuk rasa besok, karena faktor kesehatan Faisal. "Bukannya saya melarang. Kondisi Faisal masih dalam pemulihan."

Menurut Ratu, undangan agar Faisal Amir kembali turun ke jalan telah disampaikan temannya sejak Sabtu pekan lalu, saat menjenguk anaknya. Hingga hari ini, Ratu pun masih berdebat dengan Faisal yang berkukuh untuk datang pada aksi unjuk rasa mahasiswa besok. "Saya mendukung adanya unjuk rasa agar ada perubahan. Namun, untuk ujuk rasa besok Faisal bisa menjadi simbol perjuangan mahasiswa untuk melanjutkan aksinya."

Berita terkait

50 Tahun Peristiwa Malari, Salah Satu Ikon Demonstrasi Mahasiswa

15 Januari 2024

50 Tahun Peristiwa Malari, Salah Satu Ikon Demonstrasi Mahasiswa

Pada 15 Januari 1974 atau 50 tahun lalu terjadi Peristiwa Malari, akronim dari Malapetaka Lima Belas Januari. Salah satu ikonik demonstrasi mahasiswa

Baca Selengkapnya

Tuntutan Demonstrasi Mahasiswa 'September Hitam' di Gedung Sate: Soal Pulau Rempang dan Dago Elos

30 September 2023

Tuntutan Demonstrasi Mahasiswa 'September Hitam' di Gedung Sate: Soal Pulau Rempang dan Dago Elos

Demonstrasi mahasiswa di Gedung Sate digelar untuk memperingati September Hitam dan menyoroti pelanggaran HAM di Dago Elos dan Pulau Rempang

Baca Selengkapnya

Kunjungan Jokowi ke Bengkulu Bakal Disambut Aksi Demo HMI

20 Juli 2023

Kunjungan Jokowi ke Bengkulu Bakal Disambut Aksi Demo HMI

Dalam demo tersebut akan ada beberapa permasalahan yang disampaikan ke Jokowi mulai dari persoalan hukum, lingkungan hidup, hingga infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Demonstrasi Mahasiswa Warnai Penganugerahan Doktor Honoris Causa Moeldoko dari Unnes

22 Oktober 2022

Demonstrasi Mahasiswa Warnai Penganugerahan Doktor Honoris Causa Moeldoko dari Unnes

Demontrasi mahasiswa mewarnai pemberian doktor honoris causa atau kehormatan kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di kampus Unnes.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa hingga Emak-Emak Demo Harga BBM Naik di Patung Kuda

15 September 2022

Mahasiswa hingga Emak-Emak Demo Harga BBM Naik di Patung Kuda

Sejumlah massa dari berbagai elemen seperti mahasiswa hingga ibu rumah tangga memadati kawasan Patung Kuda untuk berunjuk rasa menolak harga BBM naik

Baca Selengkapnya

Seribuan Mahasiswa Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM di DPRD Solo, Ada 3 Tuntutan Lain

8 September 2022

Seribuan Mahasiswa Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM di DPRD Solo, Ada 3 Tuntutan Lain

Seriuban mahasiswa berunjuk rasa di depan kantor DPRD Solo menolak kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Nonton Live Music Bareng Marcos Jr Usai Didemo BBM Naik

5 September 2022

Jokowi Nonton Live Music Bareng Marcos Jr Usai Didemo BBM Naik

Jokowi dan Marcos Jr tampak keluar dari dalam gedung Mal Sarinah dan duduk di anjungan lobi barat, yang langsung menghadap ke Jalan M.H. Thamrin.

Baca Selengkapnya

Sweeping Mobil Plat Merah, 6 Pengunjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM Ditangkap Polisi

5 September 2022

Sweeping Mobil Plat Merah, 6 Pengunjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM Ditangkap Polisi

Selain menangkap pengunjuk rasa, polisi juga menyita sejumlah barang, seperti ban bekas, bambu kayu, hingga bendera.

Baca Selengkapnya

Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Blokade Sejumlah Titik Jalan di Makassar

5 September 2022

Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Blokade Sejumlah Titik Jalan di Makassar

Mahasiswa menilai roda pemerintahan belum dijalankan dengan baik, tidak berorientasi terhadap kesejahteraan rakyat.

Baca Selengkapnya

6 Terdakwa Tanggapi Kesaksian Ade Armando dalam Kasus Pengeroyokan

27 Juli 2022

6 Terdakwa Tanggapi Kesaksian Ade Armando dalam Kasus Pengeroyokan

Para terdakwa kasus pengeroyokan merespons kesaksian yang disampaikan Ade Armando sebagai saksi korban dalam persidangan di PN Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya