Buruh dan Pengusaha Beda Suara Soal UMP, Ini Kata Anies Baswedan

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Febriyan

Rabu, 23 Oktober 2019 17:24 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menyaksikan pemaren foto Ruang Ketiga Jakarta di Balai Kota Jakarta Pusat, Sabtu 19 Oktober 2019. TEMPO/Taufiq Siddiq

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bakal menyesuaikan upah minimum provinsi DKI tahun 2020, sesuai dengan keputusan pemerintah pusat. Meskipun hal itu tak sesuai dengan tuntutan buruh, Anies berjanji para pekerja kerah biru akan mendapatkan banyak manfaat dari program yang diberikan Pemprov DKI.

"(Keputusan UMP) belum selesai, tapi bedanya nanti akan ada perluasan manfaat bagi pekerja," kata Anies di Balai Kota DKI, Rabu, 23 Oktober 2019.

Pembahasan soal upah minimum provinsi DKI Jakarta tahun 2020 sendiri telah dibahas di Dewan Pengupahan Daerah. Dalam rapat terakhir hari ini, masih terdapat perbedaan suara antara buruh dengan pengusaha.

Serikat Buruh mengusulkan UMP DKI Jakarta menjadi Rp 4,6 juta sementara pengusaha akhirnya mau menerima usulan pemerintah pusat dengan kenaikan sebesar 8,51 persen menjadi Rp 4,27 juta. UMP DKI Jakarta tahun 2019 sendiri berada di angka Rp 3,9 juta.

Usulan pemerintah pusat tersebut dikeluarkan Kementerian Tenaga Kerja melalui surat edaran nomor 308 tahun 2019. Isinya memerintahkan upah minimum di ibu kota naik hingga 8,51 persen. Namun, berdasarkan survei kebutuhan hidup layak (KHL) yang dilakukan pihaknya, upah minimum provinsi DKI Jakarta seharusnya naik tak terlalu jauh, yaitu Rp 3,96 juta.

Advertising
Advertising

Pemprov DKI, kata Anies, bakal mengumumkan keputusan UMP 2020 pada 1 November 2019. Dari hasil keputusan UMP sebelumnya, kata Anies, pemerintah juga turut membantu pekerja dengan meringankan kebutuhan hidup mereka dengan memberikan subsidi dari aspek pengeluaran mereka.

Artinya, Anies berujar, biaya hidup yang lebih tinggi di DKI dibantu pemerintah dengan adanya Kartu Pekerja. Sehingga mereka bisa memangkas biaya untuk transportasi hingga membeli kebutuhan pangan dengan harga terjangkau.

"Kemudian juga biaya pendidikan bagi anak-anaknya yang diberikan lewat KJP," ujarnya.

Tidak hanya itu, pemerintah pun bermitra dengan serikat pekerja maupun dengan asosiasi perusahaan untuk membangun koperasi-koperasi yang menjual kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

Jadi tujuan pembicaraan tentang UMP itu, kata dia, sesungguhnya kesejahteraan. Sebab, biaya hidup yang meninggkat, mesti seiring dengan pendapatan ditingkatkan.

"Satu ada peningkatan pemasukan dengan UMP bergerak bertambah, tapi biaya hidup dibantu sehingga lebih rendah," ujarnya. "Sehingga mereka bisa menabung."

Berita terkait

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

1 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

2 hari lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

2 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

3 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

3 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

3 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

4 hari lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

4 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya