Massa Demonstrasi Bubar, Jalan Merdeka Barat Bisa Dilalui

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 28 Oktober 2019 20:14 WIB

Kendaraan sudah dapat melintasi Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat usai aksi Indonesia Memanggil, Senin, 28 Oktober 2019. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta -Seluruh massa aksi demonstrasi Gerakan Indonesia Memanggil membubarkan diri dari depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata sekitar pukul 18.05 WIB.

Tak lama kemudian, petugas mulai membersihkan Jalan Medan Merdeka Barat yang mengarah ke Istana Negara.

Polisi lalu membongkar kawat berduri yang menutupi jalan itu dan mensterilisasi jalan busway dari warga. Bus transjakarta dan kendaraan pribadi bisa kembali melintasi Jalan Medan Merdeka Barat sejak pukul 18.24 WIB yang menuju ke Jalan MH. Thamrin. Polisi juga telah membuka penutup Jalan Medan Merdeka Barat yang mengarah ke Istana Negara.

Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan sebelumnya mengimbau massa untuk menjalankan salat magrib dan membubarkan diri. "Terimakasih massa aksi, kami mengapresiasi aksi ini berjalan dengan tertib," ujar Harry.

"Waktu sudah menunjukan pukul 18.00 WIB kami mengingatkan untuk melakukan ibadah salat magrib. Usai itu kawan-kawan dapat pulang," lanjut dia.

Advertising
Advertising

Sebelum ini, sejumlah massa aksi yang mengenakan pakaian bebas serta penutup wajah hitam tetap bertahan di lokasi aksi. Mereka menghadap ke arah polisi. Posisi polisi dan massa dihalangi dengan kawat berduri. Sementara mahasiswa dan buruh telah menghadap ke arah pulang dan bersiap membubarkan diri.

"Kami melihat ada provokasi. Hati-hati di sekitar anda ada provokator. Mahasiswa dan buruh harap diperhatikan," ucap seorang polisi.

Mahasiswa berasal dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Bina Nusantara (Binus), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Gunadarma, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), ATVI, Universitas Buana Perjuangan Karawang, dan Stikes Kharisma Karawang.

Hari ini massa dari mahasiswa dan buruh menggelar Gerakan Indonesia Memanggil. Mereka melanjutkan perjuangan menolak pengesahan revisi UU KPK dan rencana pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau RKUHP atau dikenal dengan aksi #ReformasiDikorupsi.

Sebelumnya, aksi serupa berlangsung di Gedung DPR, Jakarta. Para mahasiswa bergerak pada 23-24 September 2019. Aksi dilanjutkan oleh siswa sekolah teknik menengah (STM) pada 25 September di lokasi yang sama dan berakhir ricuh.

Terakhir mahasiswa kembali demo di Gedung DPR pada 30 September. Aksi juga berujung rusuh. Massa melemparkan pelbagai jenis barang ke arah aparat. Aparat merepons dengan tembakkan gas air mata. Total lima orang tewas dalam aksi tersebut.

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Dipanggil Jokowi Membahas Investasi IKN, Hasilnya?

9 hari lalu

Tony Blair Dipanggil Jokowi Membahas Investasi IKN, Hasilnya?

Tony Blair menjelaskan, Uni Emirat Arab (UAE) berencana untuk investasi panel surya di IKN. Investasi ini akan difasilitasi oleh Tony Blair Institute.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

9 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

9 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

9 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

9 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

19 hari lalu

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

Heru Budi mengatakan bansos tersebut bersumber dari dana operasional Presiden.

Baca Selengkapnya