Tak Mau Paksa Penumpang Buka Tas, Petugas MRT: Takut Viral

Jumat, 15 November 2019 06:42 WIB

Petugas stasiun MRT Bundaran HI tak memeriksa isi tas atau barang bawaan penumpang, Kamis, 14 November 2019. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang petugas keamanan stasiun moda raya terpadu atau MRT tak mau memaksa penumpang membuka tas sehubungan dengan pemeriksaan sebelum masuk area stasiun. Dia khawatir cek-cok dengan penumpang dan informasinya viral di media sosial.

"Saya enggak mau semacam adu argumen sama penumpang takutnya viral," kata pria yang tak mau disebutkan namanya itu saat ditemui di stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November 2019.

Karena itu, dia bakal meloloskan penumpang masuk area stasiun meski belum dicek isi tas atau jinjingannya. Sebab, dia juga melacak isi barang bawaan penumpang menggunakan metal detector.

Apabila alat itu menunjukkan warna merah, maka penumpang hanya membawa barang berbahan logam seperti timah atau besi. Contohnya handphone. Tanda ini masih masuk kategori aman.

Sementara itu, dia tak mengizinkan penumpang masuk stasiun jika metal detector menunjukkan warna hijau. Hijau mengindikasikan adanya bahan peledak seperti petasan."Ketahuan dari lampu, daripada ujungnya membahayakan bukan satu orang aja jadi diperiksa," ucap dia.

Advertising
Advertising

Petugas lain, Nur Dwi Pangesti, mengutarakan penggunaan metal detector untuk pengamanan sebenarnya sudah cukup. Petugas pun diperkenankan hanya memeriksa dengan alat itu, apalagi bila penumpang menumpuk di pintu masuk.

Namun, menurut Nur, sejak 13 November petugas keamanan stasiun MRT diminta untuk memperketat pengamanan pasca bom di Polrestabes Medan, Sumatera Utara."Kemarin karena ada bom mulai dibuka (tas penumpang)," ujar Nur. "Sebenarnya enggak dibuka enggak apa-apa karena pakai alat udah cukup," lanjut dia.

PT MRT Jakarta memperketat pengamanan di stasiun selama 13-17 November. Caranya dengan membuka tas atau barang bawaan penumpang sebelum memasuki area stasiun.

Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin, mengatakan pengamanan ekstra dilakukan setelah mendapat informasi polisi. Informasinya, yakni pengamanan di stasiun kereta bawah tanah itu untuk sementara perlu diperketat.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar berujar akan mengevaluasi apakah pengetatan pengamanan seperti itu bakal berlanjut setelah 17 November. Yang pasti, dia melanjutkan, pihaknya mempertimbangkan aspek kenyamanan, keamanan, dan keselamatan penumpang.

"MRTJ harus selalu dan terus memberikan perhatian sangat serius terhadap keamanan dan keselamatan penumpang," ucap William saat dihubungi, Rabu malam,13 November 2019.

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

4 hari lalu

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

4 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

4 hari lalu

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan investasi pembangunan Transit Oriented Development atau TOD di sepanjang jalur MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

4 hari lalu

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.

Baca Selengkapnya

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

4 hari lalu

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

Menhub Budi mengatakan bahwa proyek MRT Jakarta hingga saat ini berjalan sesuai rencana.

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

7 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

8 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

8 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

10 hari lalu

TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya