Bobol Bank DKI Via ATM, Anggota Satpol PP Disebut Raup Rp 32 M
Reporter
Antara
Editor
Zacharias Wuragil
Senin, 18 November 2019 19:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengungkap nilai uang Bank DKI yang dibobol anak buahnya lewat mesin ATM bersama senilai Rp 32 miliar. Mereka disebut Arifin melakukannya sejak Mei hingga terbongkar pada Agustus lalu.
"Menurut pengakuan mereka sudah lama. Bukan dalam sekali ambil sebesar itu, tidak," kata Arifin saat dihubungi di Jakarta, Senin 18 November 2019.
Arifin mengatakan ada 12 petugas Satpol PP asal Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang diduga melakukan pencurian itu. Ke-12 orang tersebut diaku sudah dinonaktifkan terhitung Senin ini.
Beberapa orang di antaranya, lanjut Arifin, memiliki itikad baik untuk mengembalikan uang tersebut kepada Bank DKI. Dia mengklaim pengembalian uang menyelesaikan urusan dengan penegak hukum maupun Bank DKI.
"Nah, tinggal beberapa orang lagi. Masih usaha untuk mengembalikan uangnya, mungkin tidak bisa karena satu dan lain hal," ucapnya.
Arifin juga mengungkapkan kalau proses pemeriksaan oleh Polda Metro Jaya telah berjalan. Dari Satpol PP DKI, Arifin menegaskan, siap memberi sanksi tegas berupa pemecatan jika terbukti bersalah.
<!--more-->
Sebelumnya Arifin meyakinkan kalau apa yang dilakukan 12 anak buahnya itu bukan pencucian uang dan korupsi. Dia menuturkan, mereka ambil uang di ATM Bersama tapi saldo (di Bank DKI) tidak berkurang. "
Namun kenapa pihak yang sana juga baru hebohnya sekarang. Itu juga jadi pertanyaan saya, sistem mereka seperti apa," kata Arifin.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini, menyatakan telah melapor ke Polda Metro Jaya perihal sangkaan pembobolan mesin ATM oleh sejumlah anggota Satpol PP DKI. Namun Herry tak memberi konfirmasi atas jumlah dana yang dibobol.
Herry hanya menyatakan bahwa kasus tersebut tidak berdampak terhadap dana tabungan milik nasabah. Dia malah menuding bahwa pembobolan ATM bisa terjadi karena kesalahan pada sistem ATM bank lain yang digunakan oleh pelaku.
"Nasabah tidak perlu khawatir untuk tetap menggunakan layanan Bank DKI seperti biasa dan dana nasabah yang berada di Bank DKI dijamin aman," ujarnya lewat keterangan tertulis.