Cegah Banjir, BBWSCC Bareng Kodam Jaya Garap Normalisasi Sungai
Reporter
Muhammad Kurnianto (Kontributor)
Editor
Dwi Arjanto
Selasa, 19 November 2019 16:43 WIB
TEMPO.CO, Tangerang Selatan -Dalam kerja sama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane dengan Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya melakukan pemeliharaan sungai, termasuk normalisasi sungai, dan situ Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane.
"Pemeliharaan sungai dan situ merupakan upaya konservasi sumber daya air, menambah kapasitas tampungan, pencegahan sedimen, menjadikan situ sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat sekitar," kata kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Bambang Hidayah saat ditemui di situ Parigi, Pondok Aren, Selasa 19 November 2019.
Menurut Bambang Dengan adanya kerja sama antara BBWS Ciliwung Cisadane dengan Kodam Jaya dalam kegiatan pemeliharaan sungai dan situ diharapkan bisa efektif dan hasil optimal yang dapat dirasakan oleh masyarakat sehingga dapat mengurangi banjir.
"Sebagai upaya pencegahan banjir dan kekeringan, adapun kegiatan pemeliharaan sungai ada enam sungai yaitu Sungai Cikeas, kota Bekasi, sungai Bekasi, sungai Blencong, kabupaten Bekasi, sungai Ciliwung, Jakarta Timur, sungai Mookervart, Jakarta Barat, dan sungai Pesanggrahan, Jakarta Selatan," ujarnya.
Untuk pemeliharaan situ, lanjut Bambang, ada lima lima situ yakni situ Leungsir, Kabupaten Bekasi, situ Rawa Lumbu, Kota Bekasi, situ Sidomukti, Kota Depok, situ Parigi, Kota Tangerang Selatan dan
situ Pasir Gadung, Kabupaten Tangerang.
Sementara Pangdam Jaya, Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono mengatakan tujuan pihaknya bekerja sama dengan BBWSCC yaitu untuk melakukan normlisasi sungai dan situ.
"Tahun ini kita dan BBWSCC ada 11 lokasi dan 9 sudah selesai, dua lagi ada di situ Parigi dan sungai Cikeas, ini memang kegiatan kami tahun kelima kerja sama dengam BBWSCC," ungkapnya.
Setelah dilakukan dievaluasi, kata Eko, ini menjadi kerja sama yang baik, dan setelah diskusi dengan pemerintah daerah dalam hal ini pemkot Tangsel, agar Kodam Jaya terlibat untuk penanganan situ Parigi ini.
"Karena kita tidak bisa sendiri menangani situ dan sungai dan kenapa melibatkan TNI karena memang di beberapa tempat diwilayah situ sedimentasinya tinggi dan banyak rumah liar, sehingga mau tidak mau kita harus melakukan pendekatan kepada mereka untuk bisa kita relokasi," katanya.
Eko juga mengatakan bahwa pihaknya ingin kembali menormalisasi situ tersebut, dalam ia juga mengajak pemkot Tangsel untuk mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah di aliran sungai ataupun situ.
"Karena dampaknya bisa dirasakan sendiri situ Parigi sebelum dan sesudah di normalisasi nanti hasilnya seperti apa dan itu menjadi proses pembelajaran kita," demikian Eko soal normalisasi sungai dan situ.