Alasan DKI Mau Bangun Hotel Bintang Lima di Taman Ismail Marzuki

Reporter

Imam Hamdi

Senin, 25 November 2019 07:32 WIB

Suasana bioskop XXI Taman Ismail Marzuki (TIM) yang per 19 Agustus 2019 sudah tidak beroperasi lagi, di Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2019. Penutupan dan pemberhentian operasional salah satu bioskop milik jaringan 21 Cineplex Group itu selain karena masa kontrak yang sudah tidak diperpanjang lagi oleh Pempov DKI Jakarta juga imbas dari revitalisasi kawasan TIM. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan pembangunan hotel bintang lima telah menjadi bagian dari revitalisasi kawasan Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Hotel itu akan menjadi lini bisnis pemerintah untuk mendukung pengembangan kegiatan kesenian dan kebudayaan di TIM.

Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Hani Sumarno mengatakan selama ini pengembangan kegiatan kesenian dan kebudayaan di TIM didukung dari subsidi pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI. Dengan dibangunnya hotel tersebut nantinya kegiatan di TIM tidak lagi membebankan APBD DKI.

"Selama ini menggantungkan subsidi atau APBD, itu tidak bisa mengejar industri yang sudah sangat berkembang," kata Hani saat dihubungi, Ahad, 24 November 2019.

Hani menuturkan kawasan TIM ditargetkan bakal menjadi pusat kesenian di Asia. Untuk itu, pemerintah berupaya membangun kawasan tersebut dengan berbagai fasilitasnya.

Hotel yang bakal dibangun pemerintah, kata Hani, juga bakal bisa dimanfaatkan untuk pameran kesenian. Sebab, hotel yang dibangun bakal dilengkapi fasilitas itu.

Advertising
Advertising

"Karya seniman bisa ditampilkan dan menjadi bagian dari fasilitas serta sarana pameran. Uang dari pengelolaan fasilitas hospitality itu kan setelah dikurangi operasional akan dikembalikan untuk seniman juga," kata Hani.

Menurut Hani, jika pasar kunjungan wisata tidak ditangkap di kawasan TIM, maka uang bakal lari ke hotel milik swasta. Pemerintah pun melihat potensi hotel yang bisa dijadikan bisnis untuk mendukung pengembangan kesenian dan kebudayaan di TIM.

"Kalau nginepnya di hotel lain, yang dapat untung hotel itu. Tidak ada yang nyangkut ke seniman," kata Hani. "Jika mereka menginap di hotel milik pemerintah, keuntungan akan dikembalikan ke seniman. Pemerintah justru memikirkan teman-teman."

Selain itu, pembangunan hotel merupakan bagian kecil dari keseluruhan konsep revitalisasi TIM. Total luas lahan yang bakal direvitalisasi di TIM mencapai 72.551 meter. Sedangkan, pembangunan hotel ada di lahan seluas 3.000 meter. "Jadi hanya sebagian kecil. Cuma 4,1 persen dari total luas lahan yang direvitalisasi," kata Hani.

Hani mengatakan selain hotel, di lahan seluas 3.000 meter itu bakal dibangun perpustakaan dan pusat sastra H.B. Jassin. Hotel, kata dia, bakal dibangun di atas perpustakaan. "Hotel yang dibangun juga hanya 60 persen dari total 4,1 persen itu," ujarnya.

Sejumlah pegiat seni sebelumnya menolak rencana pembangunan hotel di Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Imam Ma'aruf salah satunya. Menurut dia, tidak ada kegentingan untuk membangun hotel di kawasan kawasan pusat kesenian dan kebudayaan itu. "Apa pasalnya (bangun hotel), dikhawatirkan kalau sudah ada hotel bintang lima di sana ada komersialisasi TIM-nya itu," kata Imam saat dihubungi, Ahad, 24 November 2019.

Pembangunan hotel merupakan bisnis komersial. Berbeda jika pemerintah daerah ingin membangun wisma untuk singgah para seniman.

Imam khawatir pembangunan hotel di kawasan Taman Ismail Marzuki bakal menjauhkan seniman dari lingkungannya. Apalagi, konsep awal desain TIM yang disayembarakan dan dimenangkan Andra Matin tidak ada rencana pembangunan hotel. "Tidak ada yang namanya hotel bintang lima (dalam desain awal revitalisasi TIM)," ujarnya. "Manejemen hotel bintang lima seperti apa sih. Komersialisasi itu."

Berita terkait

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

9 hari lalu

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah transportasi yang kronis di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Bersama Jakpro Siap kembangkan KEK Otomotif Pulomas

12 hari lalu

Bamsoet Bersama Jakpro Siap kembangkan KEK Otomotif Pulomas

Ikatan Motor Indonesia (IMI) bersama JakPro tengah mempersiapkan pemanfaatan kawasan Pulomas, Jakarta untuk dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) otomotif.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Dipenjara, Furqon: Psikis Saya Terganggu

23 hari lalu

Warga Kampung Bayam Dipenjara, Furqon: Psikis Saya Terganggu

Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Muhammad Furqon, menyatakan terganggu secara mental setelah ditangkap Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Ketua Kampung Bayam Dipenjara, Kuasa Hukum: Furqon Bukan Sekadar Ingin Bebas

23 hari lalu

Ketua Kampung Bayam Dipenjara, Kuasa Hukum: Furqon Bukan Sekadar Ingin Bebas

Muhammad Furqon, warga Kampung Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berharap dirinya bisa dibebaskan dari tahanan.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Bantah Minta Eks Warga Kampung Bayam Keluar dari KSB Jika Ingin Furqon Bebas

23 hari lalu

Kapolres Jakut Bantah Minta Eks Warga Kampung Bayam Keluar dari KSB Jika Ingin Furqon Bebas

Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Muhammad Furqon, ditahan di Polres Jakarta Utara seusai dilaporkan oleh PT Jakpro

Baca Selengkapnya

Penerobosan Kampung Susun Bayam, Polisi Sebut Satu Warga yang Ditahan sesuai Laporan Jakpro

24 hari lalu

Penerobosan Kampung Susun Bayam, Polisi Sebut Satu Warga yang Ditahan sesuai Laporan Jakpro

Tak ada eks warga Kampung Bayam lain, kecuali Furqon, yang menjadi tersangka dalam kasus penerobosan Kampung Susun Bayam (KSB).

Baca Selengkapnya

Penangguhan Penahanan Ditolak, Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Minta Kuasa Hukum Diganti yang Lebih Berani

24 hari lalu

Penangguhan Penahanan Ditolak, Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Minta Kuasa Hukum Diganti yang Lebih Berani

Akibat penolakan penangguhan itu, warga eks Kampung Bayam tersebut tidak bisa merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah bersama keluarganya di rumah.

Baca Selengkapnya

Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Terpaksa Rayakan Idul Fitri di Tahanan Polres, Ini Kata Sang Istri

26 hari lalu

Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Terpaksa Rayakan Idul Fitri di Tahanan Polres, Ini Kata Sang Istri

Usai Salat Id, sejumlah penghuni Kampung Susun Bayam bersama Munjiah menjenguk Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam itu di tahanan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

27 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

32 hari lalu

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.

Baca Selengkapnya