Polemik Revitalisasi TIM, Jakpro Siap Kembalikan Anggaran Proyek
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Ninis Chairunnisa
Jumat, 29 November 2019 14:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Jakarta Propertindo menyatakan siap melepas proyek revitalisasi TIM atau Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, karena terus menuai polemik.
Proyek revitalisasi TIM awalnya dianggarkan Rp 1,8 triliun tapi akhirnya dipotong Rp 200 miliar karena rencana pembangunan hotel di kawasan kesenian dan kebudayaan itu dibatalkan. "Enggak apa-apa, nanti PMD-nya (penyertaan modal daerah) saya balikin," kata Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Darwoto dalam rapat bersama Komisi B di DPRD DKI, Jumat, 29 November 2019.
Dwi menyatakan siap mengembalikan PMD revitalisasi TIM saat Sekretaris Komisi B Pandapotan Sinaga mengungkapkan bahwa banyak seniman yang menolak Jakpro sebagai pengembang kawasan TIM. Jakpro dianggap tidak mempunyai pengalaman dalam mengelola kawasan kesenian dan kebudayaan.
"Ada penolakan seniman kan Jakpro gak boleh masuk," kata Pandapotan dalam rapat.
Dwi pun langsung menimpali bahwa dirinya tidak keberatan revitalisasi TIM dialihkan ke kontraktor lain. "Enggak apa Pak kalau ada yang mau gantikan, saya balikin PMD-nya. Saya kasih ke yang mau menggantikan," kata dia merespons penolakan seniman terhadap Jakpro.
Menurut Pandapotan, revitalisasi TIM tidak mungkin dihentikan. Alasannya, uang dari APBD telah mengalir ke pembangunan kawasan tersebut. Tahun ini, kata dia, Pemprov DKI telah menggelontorkan Rp 200 miliar. Rencananya revitalisasi TIM bakal dilaksanakan sampai tahun 2021.
"Jadi revitalisasi TIM tidak mungkin dihentikan. Jadi kami hanya menolak pembangunan hotelnya saja," kata Pandapotan. "Rencana pembangunan hotelnya sudah kami hentikan."