RAPBD DKI, Anggaran Boarding School Rp 106 M Akhirnya Dikandaskan

Reporter

Imam Hamdi

Senin, 9 Desember 2019 19:37 WIB

Massa Aliansi Masyarakat Untuk Transparansi saat melakukan aksi #savewilliam #saveapbdjakarta, Transparansi Adalah Hak Warga Negara di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu 4 Desember 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mencoret usulan anggaran pembangunan sekolah berasrama (boarding school) SMK 74 sebesar Rp 106 miliar. Rencana anggaran itu dihapus dalam rapat membahas RAPBD DKI di Badan Anggaran, Senin 9 Desember 2018.

"Oke saya putuskan untuk didrop ya," kata Edi setelah mendengar argumentasi anggota rapat itu terkait rencana pembangunan SMK tersebut.

Edi yang juga Ketua DPRD DKI itu mencoret anggaran tersebut lantaran menilai Dinas Pendidikan belum menyiapkan kajiannya dengan baik. Anggota Dewan, kata dia, kaget atas usulan pembangunan sekolah itu yang datang secara tiba-tiba.

"Saran saya setahun ini bapak (Dinas Pendidikan) menyiapkan konsep, mulai dari kurikulumnya," ucapnya. "Kalau sudah benar nanti 2021 mau dibikin satu, kami dorong."

Politikus PDI Perjuangan itu pun menantang Pemerintah Provinsi DKI untuk meyakinkan anggota Dewan bahwa pembangunan sekolah itu memang dibutuhkan. Selain kepada kepala dinas, tantangan juga ditujukan kepada Sekretaris Daerah Syaifullah.

Advertising
Advertising

"Dari segi perencanaan dulu, mana konsepnya," ujarnya. "Kasih ke Komisi E semua, saya minta tolong itu dikaji dulu."

<!--more-->

Syaifullah mengatakan, jika anggaran disetujui tahun ini, SMK 74 rencananya mulai beroperasi pada Juli 2021. Pada 2020, Pemprov DKI merencanakan memulai pembangunan gedung asramanya. "Harapannya 20 Desember 2020 gedungnya selesai," kata dia.

Terkait kurikulum SMK boarding school tersebut, dia memastikan bakal dilakukan kajian. Ia mengatakan bakal menyusun kurikulum sekolah tersebut dalam satu tahun ke depan.

Anggota Fraksi PSI DKI, Anggara Wicitra, mengatakan dari awal partainya meminta penundaan pembangunan sekolah tersebut. "Daripada sudah dibangun nanti mubazir karena kajiannya belum dilakukan," katanya.

Selain itu, dilihatnya ada kejanggalan dalam rencana pembangunan SMK 74. Sebabnya, sekolah dengan jurusan pariwisata itu mau membangun laboratorium fisika dan kimia. Bahkan, awalnya tidak ada asrama. "Padahal sekolah yang mau dibangun adalah boarding school," ujarnya.

Setelah usulan rencana anggaran pembangunan laboratorium kimia dan fisika terungkap dalam rapat komisi, Dinas Pendidikan DKI akhirnya menghapus dan mengganti dengan pembangunan asrama. Dalam Rapat Komisi E, pembangunan boarding school itu akhirnya diloloskan melalui mekanisme voting.

"Tujuh tidak setuju dan meminta ditunda karena kajian pembangunan sekolahnya belum ada," kata Anggara mengungkapkan.

Berita terkait

Kenapa Kepergian Kejati Sumbar Asnawi dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi Disorot?

30 hari lalu

Kenapa Kepergian Kejati Sumbar Asnawi dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi Disorot?

Kepala Kejati Sumbar Asnawi bepergian dengan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi ke Arab Saudi mendapat sorotan. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

43 hari lalu

Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

Disdik DKI jakarta telah menyiapkan posko pelayanan untuk program KJMU. Tujuannya, untuk memastikan bantuan pendidikan lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

54 hari lalu

Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

DPRD DKI akan memanggil Dinas Pendidikan terkait polemik KJMU.

Baca Selengkapnya

KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

55 hari lalu

KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

Pencabutan KJMU oleh Pemerintah DKI Jakarta menjadi sorotan perbincangan publik di media sosial

Baca Selengkapnya

PSI DKI Minta Kasus Tembok Roboh di SPBU Tebet yang Tewaskan Tiga Orang Diusut Tuntas

23 Januari 2024

PSI DKI Minta Kasus Tembok Roboh di SPBU Tebet yang Tewaskan Tiga Orang Diusut Tuntas

Fraksi PSI di DPRD DKI meminta polisi mengusut tuntas kasus tembok roboh di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Jalan Soepomo, Tebet

Baca Selengkapnya

JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

18 Januari 2024

JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

JPPI meminta agar mereka yang terlibat dalam kampanye mendapat sanksi.

Baca Selengkapnya

Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

17 Januari 2024

Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

Angka buta aksara secara nasional itu mencapai 1,8 persen.

Baca Selengkapnya

PSI DKI Sebut Sistem KPU Eror H-1 Penutupan Lapor Dana Kampanye

16 Januari 2024

PSI DKI Sebut Sistem KPU Eror H-1 Penutupan Lapor Dana Kampanye

PSI DKI Jakarta membeberkan sistem KPU yang eror sehari menjelang tenggat pelaporan dana kampanye. Apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

PSI DKI Jelaskan Dana Kampanye yang Tercatat Nol Rupiah dalam Sistem KPU

16 Januari 2024

PSI DKI Jelaskan Dana Kampanye yang Tercatat Nol Rupiah dalam Sistem KPU

PSI DKI Jakarta menjelaskan dana kampanye partainya yang tercatat nol rupiah dalam sistem milik KPU.

Baca Selengkapnya

Laporan Dana Kampanye PSI, PAN, dan Partai Buruh di KPU DKI Nol Rupiah

14 Januari 2024

Laporan Dana Kampanye PSI, PAN, dan Partai Buruh di KPU DKI Nol Rupiah

Laporan awal dana kampanye tiga partai politik, yakni PSI, PAN, dan Partai Buruh, di KPU DKI nol rupiah

Baca Selengkapnya