Ada 5 Penyebab Banjir Jakarta Tak Kunjung Surut
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Aditya Budiman
Senin, 6 Januari 2020 11:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir Jakarta sudah memasuki hari keenam sejak Rabu, 1 Januari 2020. Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, menyebut ada lima penyebab banjir di Ibu Kota belum juga surut.
Pertama, menurut dia, terbatasnya kapasitas badan sungai. Nirwono menilai banyaknya bangunan yang berdiri di bantaran sungai menyebabkan ruang badan sungai menyempit. "Sehingga air sungai meluap masih membanjiri pemukiman," kata Nirwono saat dihubungi, Senin, 6 Januari 2020.
Penyebab kedua, besarnya volume sampah membuat air sungai cepat meluap karena melebihi kapasitas. Ini, lanjut dia, menunjukkan masyarakat masih membuang sampah sembarangan ke sungai dan saluran air.
Ketiga adalah saluran air yang banyak tersumbat sampah dan lumpur. "Saluran air juga banyak yang tersumbat sehingga tidak lancar aliran air dan tidak terhubung baik dengan saluran air lainnya," jelas Nirwono.
Dia melanjutkan penyebab keempat lamanya banjir Jakarta surut lantaran situ, danau, embung, waduk (SDEW) tak berfungsi. Penampung-penampung air ini, Nirwono menyampaikan, juga tidak terhubung baik dengan saluran air dan sungai.
Ia menilai SDEW tak akan meluap apabila terkoneksi baik dengan saluran air dan sungai. "Masih banyak SDEW yang tidak meluap dan masih mampu menampung air hujan jika terhubung baik dengan saluran air dan sungai," ujar dia.
Kelima ialah daerah resapan air atau ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta yang berkurang. Hal itu, menurut dia, mengakibatkan air tak cepat meresap ke tanah secara alami.
Hujan lebat mengguyur Jakarta dan sekitarnya selama pergantian tahun baru 2020. Akibatnya sejumlah daerah di Jabodetabek banjir. Hujan deras kembali turun pada Kamis dinihari, 2 Januari dan melumpuhkan sejumlah ruas jalan.
Hingga hari ini pukul 06.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat banjir masih melanda satu kecamatan di Jakarta Barat. Ketinggian air sekitar 150 sentimeter dan jumlah pengungsi mencapai 2.867 orang.
LANI DIANA WIJAYA