Warga Bojonggede Cemas Belum Terima Sertifikat Rumah Subsidi

Selasa, 14 Januari 2020 23:23 WIB

Sejumlah pengunjung memperhatikan miniatur Perumahan BSD City di Tangerang, Banten, Minggu (22/11). Target pertumbuhan perumahan non subsidi pada tahun 2009 mencapai 25 persen. TEMPO/Tri Handiyatno

TEMPO.CO, Depok – Perumahan subsidi yang terletak di Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor disebut-sebut mengalami sengketa lahan. Akibatnya, warga yang terlanjur membeli perumahan pun menjadi cemas.

Seperti yang diungkapkan oleh Rosidi (56 tahun). Ia mengatakan sudah melunasi rumah subsidi seharga Rp 129 juta sejak 2017. Namun hingga kini Rosidi belum mendapatkan sertifikat dari pihak pengembang, yakni PT Green Construction City.

“Ya kami khawatir, kok dari dulu sampai sekarang saya belum dapat sertifikat. Saya berulangkali tanya sama pengembang katanya sedang diusahakan,” sebut Rosidi kepada Tempo, Selasa 14 Januari 2020.

Rosidi menuturkan alasan membeli rumah bersubsidi karena harganya yang murah dan dijamin oleh pemerintah, “Inikan rumah bersubsidi ya dari pemerintah, tapi malah begini,” kata dia.

Rasa cemas juga dialami Anton (37). Bahkan Anton mendapat kabar kalau perumahan bersubsidi ini bakal disita oleh Pengadilan Negeri Cibinong dengan alasan sedang berperkara. “Pada dasarnya kami minta masalah cepat selesai. Kami sebagai konsumen hanya meminta hak,” kata Anton.

Advertising
Advertising

Berdasar putusan Mahkamah Agung RI No: 2682 K/PDT/2019 yang sudah incracht pada 4 Oktober 2019, lahan seluas 50 hektare yang saat ini dijadikan perumahan subsidi itu dimiliki oleh PT Tjitajam. PT Green Construction City diduga telah menyerobot lahan.

Direktur PT. Green Construction City, Ahmad Hidayat Asseggaff, membantah perusahaan telah menyerobot lahan seluas 50 hektar. Ia mengatakan, total luas tanah yang terdiri dari tiga alas hak itu telah dibeli dari PT Tjitajam pada 12 April 2017.

“Saya beli sertifikat ini dari PT Tjitajam dan PT Bahana Wirya Raya. Dari PT Tjitajam saya beli Rp 147 miliar dan Bahana Rp 85 miliar, dan difasilitasi oleh Bank BTN,” kata Ahmad.

Ahmad menuturkan jika PT. Tjitajam memang mengaku memiliki bukti sertifikat maka dirinya meminta agar ditunjukkan, “Kalau PT. Tjitajam bisa menunjukkan sertifikat asli saya akan siapkan 20 rumah. Tapi kalau tidak bisa, saya tuntut balik,” tuturnya.

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Berita terkait

Pemkot Mojokerto Rilis Implementasi Sertifikat Elektronik

7 jam lalu

Pemkot Mojokerto Rilis Implementasi Sertifikat Elektronik

Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersama Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Mojokerto, resmi merilis implementasi sertifikat elektronik pada layanan pertanahan

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Puluhan Miliaran Digelapkan Mafia Tanah Bekas ART, Nirina Zubir Ungkap Pernah Mau Dicicil Rp 2 Juta per Bulan

3 hari lalu

Puluhan Miliaran Digelapkan Mafia Tanah Bekas ART, Nirina Zubir Ungkap Pernah Mau Dicicil Rp 2 Juta per Bulan

Bekas asisten Cut Indria Marzuki, Riri Khasmita, sempat berkelit telah menggelapkan surat berharga dan harta sebanyak miliaran rupiah dari ibunda Nirina Zubir.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

8 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

13 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

24 hari lalu

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga soal Kecurangan SPBU KM 42: Sudah Ditera dan Punya Sertifikat

32 hari lalu

Pertamina Patra Niaga soal Kecurangan SPBU KM 42: Sudah Ditera dan Punya Sertifikat

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan buka suara soal kecurangan SPBU di rest area KM 42 B Karawang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya