Toleransi Jadi Alasan Membuat Terowongan Istiqlal-Katedral

Reporter

Adam Prireza

Jumat, 7 Februari 2020 16:23 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat 7 Februari 2020. Kementerian PUPR mulai melakukan renovasi secara besar-besaran pada Mei 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pembangunan terowongan Istiqlal-Katedral di Jakarta Pusat rupanya sudah lama dibicarakan oleh kedua pengurus rumah ibadah itu. Kepala Bagian Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, mengatakan terowongan tersebut berfungsi untuk memudahkan akses masyarakat yang ingin menyeberang dari Masjid Istiqlal ke Geraja Katedral atau sebaliknya.

Selain pengunjung kedua rumah ibadah, kata Abu, masyarakat umum juga dapat memanfaatkan terowongan itu. “Khususnya bagi yang parkir di Istiqlal tapi mau ibadah di Katedral. Juga wisatawan yang ingin mengunjungi dua tempat ibadah itu,” ujar Abu saat dihubungi, Jumat, 7 Februari 2020.

Menurut Abu, ide yang mendasari rencana pembangunan terowongan Istiqlal-Katedral adalah rasa toleransi yang sangat tinggi di antara dua tempat ibadah. Sebelum muncul ide membangun terowongan, Abu mengatakan kalau Imam Besar Masjid Istiqlal pernah menyarankan agar pagar di Istiqlal dan Katedral dibuka.

“Supaya tidak ada sekat yang membatasi. Tapi itu kan sulit dilakukan. Nah, paling bisa dikerjakan adalah membuat terowongan yang menghubungkan dua tempat ibadah itu,” tutur Abu.

Ia mengatakan kalau saat ini rencana pembangunan terowongan Istiqlal-Katedral tengah dalam tahap pengkajian, termasuk dari sisi keamanan agar bebas dari banjir. Abu menyebut belum ada lokasi pasti di mana terowongan akan dibangun. “Kami tunggu hasil kajian dari para ahli bangunan dan tata kota,” ucap dia.

Advertising
Advertising

Presiden Joko Widodo atau Jokowi setuju usulan pembuatan terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Terowongan penghubung kedua tempat ini berada di bawah tanah. Jokowi menyebutnya dengan istilah terowongan silahturahmi. "Sudah saya setujui sekalian, sehingga ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi," kata Jokowi seusai meninjau proyek renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Februari 2020.

Renovasi Masjid Istiqlal mulai dilakukan pada Mei 2019. Ide itu muncul dari Presiden Jokowi setelah mengajak Perdana Menteri India, Narendra Modi, ke masjid itu pada 30 Mei 2018. Renovasi dinilai perlu dilakukan sebab Istiqlal terakhir kali direnovasi pada 1978 atau sekitar 41 tahun lalu.

Renovasi dilakukan secara menyeluruh di areal masjid. Mulai dari areal basement, halaman, pelataran hingga sisi dalam dari masjid seperti karpet dan pilar-pilar.

Jokowi mengaku cukup puas dengan perkembangan renovasi Istiqlal. Dia berharap proyek itu bisa rampung sebelum Ramadan tahun ini. "Kami harapkan nanti sebelum Ramadan sudah bisa selesai sehingga bisa dipakai. Ini renovasi besar sejak 41 tahun yang lalu," ujar dia.

ADAM PRIREZA | DEWI NURITA

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

1 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

2 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

2 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

2 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

3 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

4 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

6 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

6 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya