Kasus Pemerkosaan oleh ASN Papua, Polisi Periksa CCTV Hotel

Jumat, 7 Februari 2020 19:03 WIB

Ilustrasi Pemerkosaan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar M. Irwan Susanto mengatakan mengatakan penyidik sedang menganalisa hasil rekaman kamera CCTV hotel yang diduga sebagai tempat pemerkosaan oleh Aparatur Sipil Negara atau ASN asal Papua berinisial AG.

"Saat ini ini sedang melakukan uji forensik dari beberapa yang kita dapatkan seperti handphone kemudian CCTV, itu sedang kita analisa. Namun kami belum bisa menyimpulkan," ujar Irwan kepada awak media di kantornya, Jumat, 7 Februari 2020.

Dalam kasus ini, AG diduga memperkosa siswi SMA berusia 18 tahun inisial ABS di salah satu kamar hotel di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Selasa, 28 Januari 2020. Ibu korban, Ana Dabeduku kemudian melaporkan peristiwa itu ke polisi pada 31 Januari lalu.

Selain memeriksa CCTV, Irwan mengatakan bahwa polisi juga telah melakukan olah TKP. Menurut Irwan, surat pemanggilan untuk terlapor akan segera dikirim. "Nanti kami jadwalkan bagaimana keterangan atau pun informasi yang disampaikan oleh terlapor," kata dia.

Sebelumnya, ibu korban menceritakan bahwa modus yang digunakan AG adalah dengan cara mengundang putrinya ke hotel dengan alasan akan mendapatkan penghargaan. Selanjutnya, AG disebut memberikan minuman yang membuat korban tak sadarkan diri. Setelahnya, pemeriksaan dilakukan.

Advertising
Advertising

"Ada hasil visum juga yang menyatakan ada sexual abuse," kata Ana pada Jumat, 31 Januari 2020.

Pengacara AG, Stef Roy Rening membantah kliennya melakukan pemerkosaan. Laporan tersebut dianggap rekayasa. Tak cuma itu, Roy berencana melaporkan ibu korban atas dugaan pencemaran nama baik. Dia juga berencana melaporkan kuasa hukum korban, Pieter Ell, SH ke Dewan Kode Etik Perhimpuan Advokat Indonesia (PERADI) Pusat terkait pelanggaran kode etik profesi.

"Kami akan mengambil langkah hukum terhadapnya dan semua pihak terkait karena telah melakukan laporan palsu dan pencemaran nama baik," kata Stef Roy Rening, ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Papua, Rabu 5 Februari 2020.

Berita terkait

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

5 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya