Isu Penculikan Anak Oleh Sopir Taksi Online, Polisi: Salah Paham

Minggu, 9 Februari 2020 20:15 WIB

Ilustrasi Penculikan Anak. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengklarifikasi kabar penculikan oleh seorang sopir taksi online di Kebun Raya Bogor. Kepala Unit Intel Polsek Bogor Tengah, Ajun Komisaris Tirta Wijaya mengatakan, pengemudi taksi online dengan nomor polisi F 1024 NQ berinisial DK bukan hendak menculik, melainkan ingin mengantar anak kecil yang berada di dalam mobilnya.

"Salah informasi, bukan penculikan. Semuanya sudah selesai tadi sekira pukul 14.00," kata Tirta saat ditemui di kantornya, Kota Bogor, Ahad 9 Februari 2020.

Sebelumnya tersiar kabar DK hendak menculik seorang anak kecil di kawasan Kebun Raya Bogor. Adalah orang tua anak itu yang menangkap DK. Mereka sempat main hakim sendiri dan kemudian membawa sang sopir ke pos polisi militer Bogor.

Tirta mengatakan, awalnya ia mendapat informasi dari seorang anggota polisi militer bahwa mereka menangkap seorang yang diduga menculik anak kecil. Ia kemudian menuju Detasemen Polisi Militer III-I Siliwangi.

DK kemudian dibawa ke kantor polisi. Setelah mendapat keterangan dari DK, Tirta mengatakan bahwa sopir taksi online itu mengaku bukan hendak menculik. DK, kata dia, malah hendak mengembalikan anak kecil yang ada di mobilnya itu.

Advertising
Advertising

Awal kisah ini bermula dari sang sopir yang menerima order dari seorang bernama Lusi. Namun karena jalan menuju rumah pemesan tidak bisa dilalui mobil, DK diminta oleh Lusi menunggu di Perumahan Bumi Kartika Dramaga, Ciherang.

Saat menunggu Lusi itulah, diduga sang anak masuk ke dalam mobilnya dan duduk di bangku belakang.

"Jadi si anak itu tiba-tiba masuk ke mobilnya saat dia menjemput penumpangnya di perumahan Bumi Kartika," kata Tirta. Adapun Lusi dan dua orang rekannya, menurut Tirta mengira anak tersebut adalah putra dari sopir taksi online itu.

"Mereka pun jalan menuju lokasi pengantaran Lusi ke Pasar Anyar, Dewi Sartika, Kota Bogor sekira pukul 09.22," kata Tirta menirukan ucapan DK.

Setelah tiba di lokasi pengantaran, Lusi dan 2 rekannya turun. DK pun melanjutkan perjalanan.

Namun di tengah perjalanan terdengar suara anak kecil menangis di jok tengah, tepatnya di belakang jok yang diduduki DK. Sontak DK kaget dan dia menduga anak tersebut anak dari Lusi dan tertinggal di mobilnya.

Lalu DK coba mengantarkan kembali anak tersebut ke Lusi, yang dia ketahui akan pergi ke salah satu toko mas di Pasar Anyar. Setelah berputar di jalur satu arah tepatnya di SD Pengadilan, mobil DK dicegat orang tua anak yang berusia 3 tahun tersebut. Orang tua sang anak kemudian menuduh DK menculik anaknya. Lalu DK sempat dianiaya oleh orang tua anak tersebut dan diserahkan ke Denpom.

Tirta mengatakan, orang tua anak berkebutuhan khusus itu mengetahui lokasi sang anak dari GPS yang ada di jam tangan anaknya.

Saat diperiksa kepolisian, rekan DK sesama sopir taksi online juga datang ke kantor polisi. Mereka memberi kesaksian bahwa DK orang baik.

"Jadi tolong ya, ini bukan penculikan. Ini salah paham dan semuanya sudah kami selesaikan. Kedua belah pihak pun sudah saling memaafkan dan memahami satu sama lain," kata Tirta.

Berita terkait

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

4 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

6 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

16 hari lalu

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

16 hari lalu

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

Pilkada 2024 untuk Wali Kota Bogor akan diramaikan ajudan iriana Jokowi, Wakil Wali Kota, dan aktor Jin dan Jun Sahrul Gunawan.

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

16 hari lalu

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.

Baca Selengkapnya

Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

17 hari lalu

Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.

Baca Selengkapnya