Bapeten Pastikan Reaktor Nuklir Serpong Tak Bocor

Rabu, 19 Februari 2020 08:13 WIB

Petugas Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Bada Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melakukan dekontaminasi terhadap tanah yang terpapar radiasi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 18 Februari 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menegaskan kontaminasi zat radioaktif yang ditemukan di tanah kosong Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan bukan berasal dari kebocoran fasilitas reaktor nuklir yang ada di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong.
Kepala Bapeten, Jazi Eko Istiyanto, memastikan fasilitas reaktor riset GA Siwabessy yang berdiri sejak 1987 sampai saat ini masih berjalan baik. Pengawasan terhadap aktivitas reaktor dan pekerja di tempat tersebut juga dilakukan dengan baik.
Jazi menjelaskan ada sembilan detektor pemantau radiasi di komplek Puspiptek Serpong yang akan memberikan informasi terkini jika terjadi kebocoran. "Dan terkait temuan ini tidak ada notifikasi atau pemberitahuan adanya kebocoran itu," kata Jazi di Gedung BPPT, kemarin.
Selain itu, tim monitoring Bapeten yang rutin memeriksa kawasan sekitar Puspitek dengan mobile detector tidak menemukan area dengan tingkat radiasi tinggi seperti di area tanah kosong Perumahan Batan Indah tersebut. Adapun jarak komplek Batan Indah dengan reaktor di Serpong sekitar tiga kilometer. Artinya masih kategori jauh dan aman. "Dengan reaktor yang kami miliki, jarak satu kilometer sudah aman," katanya.
Kontaminasi radioaktif ditemukan di tanah kosong dekat lapangan voli Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan saat Bapeten melakukan pengujian rutin fungsi alat pemantau radioaktivitas lingkungan bergerak (mobile RDMS-MONA) pada tanggal 30-31 Januari 2020. Secara umum, nilai paparan radiasi lingkungan di daerah tersebut normal namun terjadi peningkatan atau kenaikan nilai paparan radiasi di area tanah kosong di Perumahan Batan Indah.
Setelah dicek dan disisir ulang, radiasi nuklir di sana berjenis radioaktif cesium 137 dan merupakan zat tunggal. Hingga saat ini proses pembersihan di sana masih dilakukan. Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerjasama Batan Heru Umbara mengatakan, dari hasil clean up yang telah dilakukan selama enam hari, paparan radiasi radioaktif tersebut telah berkurang 90 persen.
"Angkanya (paparan radiasi) tadi mencapai 7 microsievert, dari 200 microsievert saat awal ditemukan," kata Heru di lokasi, kemarin. Heru berharap proses pembersihan dapat dilakukan tim Batan dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dengan cepat untuk bisa remediasi atau pengembalian kondisi tanah seperti semula.
Sementara itu, terkait dengan sembilan warga sekitar titik penemuan zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, yang telah menjalani pemeriksaan kesehatan Heru menegaskan semua warga langsung dipulangkan setelah pemeriksaan dan dipersilahkan kembali beraktivitas seperti biasa. "Hasilnya mungkin baru bisa dipublikasi 2-3 hari ke depan," ujar Heru.
Meski pemeriksaan dilakukan secara sampling pada sembilan warga, kata Heru, Batan tak menutup kemungkinan akan melakukan sejumlah tindakan medis terhadap warga Perumahan Batan Indah lainnya jika diperlukan. "Kami sudah mempersiapkan laporan terkait laporan masyarakat yang ada di sini," ujarnya.
INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

35 hari lalu

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

BRIN sedang mengupayakan bagaimana cara mengatasi kontaminasi Cs-137 di lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

58 hari lalu

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

12 Februari 2024

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

Nuklir yang digunakan dalam kedokteran nuklir berskala medis sehingga sangat aman, bahkan menguntungkan untuk diagnostik dan terapi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut Ketua Tim Percepatan PLTN NEPIO, Ini Beragam Penolakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

21 Januari 2024

Jokowi Tunjuk Luhut Ketua Tim Percepatan PLTN NEPIO, Ini Beragam Penolakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Menko Marinves Luhut Pandjaitan mendapatkan tugas baru dari Jokowi. Ketua Tim Percepatan PLTN NEPIO. Ini sejarah beragam penolakan PLTN.

Baca Selengkapnya

Energi Nuklir Mulai Diminati, Harga Uranium Tembus Tertinggi dalam 15 Tahun

1 November 2023

Energi Nuklir Mulai Diminati, Harga Uranium Tembus Tertinggi dalam 15 Tahun

Sejumlah analis mengkaitkan kenaikan tajam pada uranium ini dengan sejumlah faktor, di antaranya ketegangan geopolitik.

Baca Selengkapnya

Hati-hati dengan Sampah Berbahaya, Terdapat Pula dalam Sampah Rumah Tangga

7 Oktober 2023

Hati-hati dengan Sampah Berbahaya, Terdapat Pula dalam Sampah Rumah Tangga

Sampah berbahaya seringkali tak terlihat, padahal dalam limbah atau sampah rumah tangga pun sering ada. Apa karakteristik sampah berbahaya ini?

Baca Selengkapnya

Apa Bahaya Limbah Nuklir Fukushima yang Dibuang ke Laut bagi Indonesia?

29 Agustus 2023

Apa Bahaya Limbah Nuklir Fukushima yang Dibuang ke Laut bagi Indonesia?

Jepang mulai membuah limbah nuklir ke Samudra Pasifik. Lantas, apa dampaknya bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Buang Air Radioaktif Fukushima, Warga Cina Teror Jepang Lewat Telepon

28 Agustus 2023

Buang Air Radioaktif Fukushima, Warga Cina Teror Jepang Lewat Telepon

Warga Cina meneror pemerintah Jepang setelah pembuangan air limbah radioaktif dari Fukushima.

Baca Selengkapnya

Air Radioaktif Dilepas, Pelanggan Restoran Jepang di Hong Kong Masih Antre Panjang

26 Agustus 2023

Air Radioaktif Dilepas, Pelanggan Restoran Jepang di Hong Kong Masih Antre Panjang

Hong Kong yang memiliki banyak restoran Jepang populer hanya melarang impor makanan laut dari 10 wilayah Jepang, menyusul pelepasan air radioaktif.

Baca Selengkapnya

Operator Fukushima: Sampel Air Laut Pasca-Pembuangan Limbah Nuklir Tunjukkan Hasil Aman

25 Agustus 2023

Operator Fukushima: Sampel Air Laut Pasca-Pembuangan Limbah Nuklir Tunjukkan Hasil Aman

Sampel air laut yang diambil setelah pembuangan air limbah dari reaktor nuklir Fukushima menunjukkan tingkat radioaktivitas dalam batas aman

Baca Selengkapnya