Demo Mahasiswa Gunadarma, Ini Jawaban Biro Administrasi Kampus
Reporter
Ade Ridwan Yandwiputra (kontributor)
Editor
Dwi Arjanto
Rabu, 11 Maret 2020 01:41 WIB
TEMPO.CO, Depok -Kepala Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi Universitas Gunadarma, Budi Hermana mengatakan, pihaknya telah memberikan banyak kemudahan bagi para mahasiswa untuk dapat melanjutkan studinya.
“Gunadarma banyak skema yang memudahkan keterbatasan finansial,” kata Budi dalam konferensi pers, Selasa 10 Maret 2020.
Budi menjelaskan, salah satu skema memudahkan mahasiswa adalah dengan mencicil pembayaran satuan kredit semester (SKS), skema beasiswa hingga ada beberapa program studi yang menggratiskan biaya kuliah hingga lulus.
“Cuma kan yang namanya pendidikan pun ada prosedur,” kata Budi.
Budi mengatakan, seperti pencicilan pembayaran atau pecah blanko prosedur yang diberlakukan adalah jika sampai semester berakhir mahasiswa belum dapat memenuhi kewajiban melunasi sisa pembayaran semester berjalan maka nilai semester mahasiswa tersebut tidak ditampilkan dalam studentsite.
“Namun karena ada miss persepsi, ada yang tidak tersampaikan sehingga seolah-olah mereka dicutikan dan lain-lain, padahal hanya tak bisa dilihat internal doang (studentsite). Sebenarnya, mereka nggak dirugikan,” kata Budi.
Namun, dalam kesepakatan yang diperoleh dalam audiensi dengan mahasiswa kemarin, pihak kampus akhirnya membuka kembali akses mahasiswa untuk melihat nilai bagi yang menunggak dengan tetap tidak mengesampingkan kewajiban mahasiswa membayar SKS.
“Didelegasikan ke Prodi atau jurusan masing-masing. Nilai itu udah dibuka lagi tadi malam,” kata Budi.
Selanjutnya, kata Budi, untuk skema beasiswa tentu juga ada persyaratan yakni mahasiswa yang berprestasi. Sementara untuk biaya 0 persen atau gratis hanya pada program studi baru di Universitas Gunadarma dan hanya untuk empat angkatan pertama.
<!--more-->
“Semua program studi baru di Gunadarma kecuali kedokteran yakni Pariwisata, Agro Teknologi, Farmasi, Sastra Tiongkok, Desian Interior, Ekonomi Syariah, digratiskan biaya sampai lulus sampai empat angkatan,” kata Budi.
Sebelumnya, ribuan mahasiswa Universitas Gunadarma dari berbagai regional mulai dari Karawaci, Kalimalang dan beberapa regional lain melakukan aksi tuntut perbaikan sistem kampus. Aksi tersebut digelar di Kampus D Universitas Gunadarma, Depok, Senin 9 Maret 2020 sejak pukul 09.00 hingga 23.00.
Salah satu dari 7 tuntutan yang dibawa para mahasiswa tersebut adalah soal sistem pembayaran yang dianggap sebagai penghambat mahasiswa dalam melakukan aktifitas belajar. Menurutnya, jika mahasiswa tidak dapat melunasi pembayaran maka dianggap cuti.
“Jika cicilan tidak dibayarkan hingga batas waktu yang ditentukan, nilai mahasiswa tidak dikeluarkan lalu dianggap cuti,” ungkap salah satu mahasiswa, Prananda Leo disela aksi, Senin 9 Maret 2020.
Namun hal itu segera dibantah pihak kampus Gunadarma yang mengatakan para mahasiswa yang membayar lunas SKS maupun yang menunggak tetap mendapat porsi yang sama yakni tetap dapat mengikuti perkuliahaan dan nilainya terus dilaporkan kepada Kemenristek Dikti, hanya mahasiswa tidak bisa melihat nilainya dari studentsite.