Pemkot Bogor Konfirmasi 2 PDP Corona Meninggal

Selasa, 24 Maret 2020 17:08 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Bogor -Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengkonfirmasi dua warganya meninggal dalam keadaan berstatus Pasien Dalam Pengawasan atau PDP virus corona atau Covid-19. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, mengatakan dua PDP yang meninggal itu berjenis kelamin laki-laki dengan usia sudah senja.

"Yang satu pahlawan kemanusiaan dalam menangani Covid-19 ini, satu lagi mister X yang sedang kami konfirmasikan," kata Dedie dikonfirmasi Tempo, Selasa 24 Maret 2020.

Dedie mengatakan hingga saat ini jumlah kasus Covid-19 di Kota Bogor mencapai 304 orang, dengan rincian Orang Dalam Pemantauan 283 orang dan selesai penanganan 32 orang, jadi total 251. Lalu untuk PDP tercatat ada 14 orang, selesai penanganan 4 orang dan meninggal 2 orang, jadi total 8 orang masih dalam pengawasan.

Untuk jumlah positif hingga rilis resmi Covid Centre Kota Bogor, Dedie menyebut masih tetap 7 orang, meninggal satu dan 6 dalam perawatan. "Terbagi di RSUD 3, Siloam 1 dan Bogor senior Hospital 2," ucap Dedie.

Untuk merealisasikan permintaan atau arahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam penambahan ruang isolasi, Dedie mengatakan untuk saat ini pihaknya masih memiliki 8 tempat isolasi untuk rawat pasien. Namun Dedie mengklaim dalam minggu ini pihaknya bekerja maksimal, untuk menambah ruangan untuk daya tampung pasien isolasi di RSUD Kota Bogor. "Minggu ini kami targetkan kapasitas tampung isolasi positif Covid-19, dari 8 pasien menjadi 50 pasien," kata dia.

Advertising
Advertising

Dedie mengatakan untuk penanganan Covid-19 ini, masih menunggu kepastian jumlah rapid test kit yang akan dialokasikan Pemerintah Propinsi Jawa Barat untuk Kota Bogor. Dedie menyebut kalau jumlahnya 1.000 rapid test kit, maka dengan jumlah yang terbatas ini kelihatannya cukup untuk yang prioritas saja, seperti ODR (Orang Dengan Resiko), seperti tenaga medis. Lalu ODP, PDP dan Lingkar dalam positif Covid-19. "Dinkes, Gugus Tugas Covid-19 dan RSUD sedang siapkan list namanya by name by address," kata Dedie.

Dedie mengatakan besok kemungkinan pelaksanaan rapid test, dan skenarionya sedang disusun hari ini. Lalu untuk skenarionya, ia menjelaskan, mereka yang ODR, ODP, PDP dan lingkar dalam pasien positif Covid-19 dijadwalkan by name by address sesuai antrean datang naik kendaraan. Artinya mereka tidak perlu turun ke satu tempat untuk dites oleh petugas, seperti model drive thru di restoran siap saji. "Kemungkinan untuk itu bisa saja kita laksanakan di GOR Pajajaran," demikian Dedie.

Berita terkait

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

11 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

22 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

1 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

3 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya