TEMPO.CO, Depok – Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan pelaksanaan rapid test atau tes massal di Kota Depok masih belum dilakukan hingga hari ini. Pasalnya, peralatan guna pelaksanaan tes tersebut belum didistribusikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Barangnya masih diambil, yang jelas ada barangnya dulu,” kata Nova dikonfirmasi Tempo, Selasa 24 Maret 2020.
Nova mengatakan untuk teknis pelaksanaan, sesuai dengan arahan Wali Kota Depok, Mohammad Idris rapid test akan dilakukan di dua lokasi yakni seluruh puskesmas dan beberapa rumah sakit se Kota Depok.
“Untuk di Puskesmas hanya untuk orang dalam pemantauan (ODP). Nanti ODP itu dihubungin satu persatu, sementara rumah sakit hanya bagi rumah sakit yang merawat pasien dalam pengawasan (PDP),” kata Nova.
Terkait persiapan ruangan di Puskesmas, Nova mengatakan akan dibahas setelah alat rapid test tiba di Kota Depok, “Itu nanti teknis di lapangan dibahas lagi,” kata Nova.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengumumkan rapid test untuk Kota Depok digelar pada 24 Maret 2020 bersama dengan Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Rencana awal, ketiga daerah tersebut dilaksanakan di satu tempat yakni di Stadion Pakansari. Namun, karena ada penolakan oleh Bupati Bogor, Ade Yasin, maka Depok memutuskan untuk melaksanakan secara mandiri rapid test.
Diketahui, data tanggal 23 Maret 2020, jumlah PDP di Kota Depok sudah mencapai 121 orang, 11 orang selesai, 110 orang masih dalam pengawasan. Untuk ODP ada 402 orang, 185 selesai, 216 orang masih dalam pemantauan.
“Sementara kasus positif corona masih sama 13 orang. Sembuh 4 orang,” kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam video conference yang diterima Tempo, Senin 23 Maret 2020.