Rapid test kit untuk skrining COVID-19 yang dipakai RS Hasan Sadikin Bandung, Rabu 25 Maret 2020. Alat uji cepat itu digunakan kepada 300-an karyawan di Ring 1. FOTO/Dok.RSHS
TEMPO.CO,Tangerang- Pemerintah Kabupaten Tangerang memastikan tidak akan menggunakan rapid test alat uji cepat Corona buatan Cina. Sebagai gantinya, Pemkab Tangerang memesan PCR ((Polymerase Chain Reaction) dari Korea. "Kami pastikan akan pesan PCR buatan Korea," ujar Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tangerang Hery Heryanto kepada Tempo, Sabtu 28 Maret 2020.
Alasannya, kata Hery, hasil alat pengecekan menggunakan metode reaksi berantai polimerase atau PCR ini akurasinya hingga 95 persen. "Sementara rapid test yang buatan Cina hasilnya membingungkan dan akurasinya rendah."
Meski demikian, Hery memastikan, Kabupaten Tangerang tetap akan menggunakan rapid test corona bantuan dari pemerintah pusat yang telah diterima.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dokter Achmad Muchlis mengatakan Kabupaten Tangerang memesan PCR dari Korea itu setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter patalogi klinis di RSU Tangerang. "Untuk rapid test antibodi banyak hasil false negatif. Interpretasinya membingungkan. Jadi dipilih rapid test PCR, karena langsung swab dari tenggorokan," kata Muchlis.
Apalagi, kata Muchlis, hasil penelitian di Spanyol yang memesan rapid test ke Cina akurasinya 30 persen.
Andi Ony meminta kepada seluruh jajaran RSUD Kabupaten Tangerang untuk terus berinovasi dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana pendukung demi pelayanan yang maksimal.