4 Sebab PHK Buruh di Masa Pandemi Corona Versi KSPI

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Juli Hantoro

Senin, 6 April 2020 14:03 WIB

Ilustrasi buruh perempuan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menyebut ada empat faktor yang menyebabkan munculnya pemutusan hubungan kerja atau PHK buruh.

Penjelasan tersebut ia sampaikan menanggapi banyaknya pekerja di Jakarta yang terkena PHK dan dirumahkan tanpa terima upah akibat imbas dari pandemi Corona. Jumlah pekerja yang terdampak tersebut mencapai 162.416 orang.

Faktor pertama, kata Iqbal, adalah ketersediaan bahan baku di industri manufaktur yang menipis. Menurut dia, bahan baku tersebut khususnya yang berasal dari impor, seperti dari negara Cina dan negara lain yang terpapar wabah virus Corona.

"Adapun industri yang akan terpukul adalah labour intensif atau padat karya seperti tekstil, sepatu, garmen, makanan, minuman, komponen elektronik, hingga komponen otomotif," kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Senin, 6 April 2020.

Iqbal mengatakan bahwa berkurangnya bahan baku akan membuat produksi menurun. Ketika produksi menurun, kata dia, maka muncul potensi terjadi pengurangan karyawan dengan cara PHK.

Advertising
Advertising

Faktor kedua adalah melemahnya rupiah terhadap dolar. Menurut Iqbal, nilai tukar rupiah sempat melemah hingga 17 ribu per dolar. Jika situasi ini berlanjut, kata dia, perusahaan padat karya dan padat modal akan terbebani biaya produksi tinggi. Terutama, perusahaan yang harus membeli bahan baku dari impor.

“Perusahaan membeli bahan baku dengan dollar dan menjual dengan rupiah yang terus melemah. Ditambah dengan daya beli masyarakat yang menurun tajam, perusahaan akan kesulitan menaikkan harga jual. Ini akan membuat perusahaan rugi,” kata dia.

Faktor ketiga, menurunnya kunjungan wisatawan ke Indonesia. Iqbal mengatakan bahwa industri ini sudah terpukul sejak awal. Jumlah pengunjung hotel, restoran, tempat-tempat wisata, bandara, pelabuhan disebut sudah menurun drastis akibat wabah COVID-19. Iqbal berujar, ada kekhawatiran dalam waktu dekat akan terjadi PHK besar-besaran di industri pariwisata.

"Bahkan sudah banyak pekerja dirumahkan,” kata Iqbal.

Faktor terakhir adalah anjloknya harga minyak dan indeks saham gabungan. Akibat minyak dunia yang anjlok, kata Iqbal, pendapatan Indonesia dari ekspor minyak mentah juga turun. Dia menyebutkan bahwa minyak mentah dunia jatuh ke level US$ 30 per barel, jauh dari asumsi harga minyak Indonesia atau ICP dalam APBN 2020 sebesar US$ 63 per barel.

Situasi ini disebut menyebabkan APBN tidak terealisasi. Dampak lebih lanjut, kata dia, pendapatan negara berkurang maka bantuan sosial juga akan kurang.

"Bisa jadi, biaya menanggulangi corona pun akan berkurang. Ketika bantuan sosial dan profit perusahaan berkurang, sementara PHK besar-besaran di depan mata, nasib buruh akan semakin terpuruk,” kata Iqbal.

Selain itu, indeks saham gabungan disebut Iqbal juga terus turun. Perusahaan domestik, misalnya industri makanan, terancam rugi karena nilai sahamnya turun.

Sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta mencatat sebanyak 162.416 pekerja terkena PHK dan dirumahkan tanpa menerima upah atau unpaid leave akibat imbas virus Corona.

"Jumlah orang yang di PHK dan dirumahkan itu berasal dari 18.045 perusahaan," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah kepada Tempo pada Ahad malam, 5 April 2020.

Dari jumlah itu, Andri menjelaskan bahwa 132,279 orang di antaranya dirumahkan tanpa menerima upah oleh 14,697 perusahaan. Sedangkan 30,137 orang di PHK oleh 3,348 perusahaan. Andri berujar, data tersebut merupakan rekapitulasi laporan para pekerja yang melapor ke Dinas hingga 4 April 2020.

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

3 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

3 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

4 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

4 hari lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

4 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

4 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

4 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

4 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

4 hari lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

4 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya