TEMPO.CO, Jakarta - Dentuman yang diduga berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau terdengar hingga Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Sabtu dini hari, 11 Februari 2020. Dentuman yang terjadi pada pukul 02.00 itu terdengar beberapa kali.

"Suaranya kayak tembakan di langit, tapi jauh kedengerannya, samar-samar," ujar Yuliani, warga yang tinggal di Cempaka Sari II, Cempaka Putih, Jakarta Pusat saat dihubungi Tempo siang ini.

Yuli mengatakan, saat itu ia memang tengah maraton menonton film series di kamar hingga larut malam. Sehingga, ia bisa mendengar dengan jelas suara dentuman itu.

Arizal, warga Cempaka Putih lainnya, juga mengaku mendengar suara dentuman itu. Ia menuturkan suara tersebut memang terdengar seperti letusan tembakan dari jarak yang cukup jauh.

"Paginya ada berita Gunung Anak Krakatau erupsi, jadi mungkin aja itu suaranya," ujar dia.

Selain itu, beberapa netizen juga ramai membicarakan ihwal dentuman misterius di tengah malam tersebut. Mereka mengaku mendengar suara itu dari rumahnya yang berada di kawasan Depok dan Jakarta Selatan.

"Suara erupsi Anak Krakatau kedengeran sampai Tanah Kusir," kata sutradara film Joko Anwar melalui akun twitternya.

Joko mengira awalnya suara dentuman tersebut, karena ada orang yang sedang bermain drum. Namun banyak warganet yang mengaku juga mendengar hal yang sama dari tempat berbeda. <!--more-->

Pesinetron Enzy Storia juga menuliskan cuitan di akun twitternya, karena mendengar suara dentuman. "Ini rumah gue dari tadi kayak kedengeran suara dentuman, ya Allah ada apa lagi," cuitnya.

Menanggapi fenomena ini, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi atau PVMBG menyebut suara dentuman yang ramai dibahas di media sosial bukan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

"Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan, mereka tidak mendengar karena letusannya juga kecil," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, erupsi gunung berapi yang terletak di Selat Sunda dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung itu hanya mengeluarkan semburan ketinggian berkisar 500 meter.

Ia menyebut letusan Gunung Anak Krakatau yang terjadi pada Jumat malam 10 April uga bukan merupakan letusan eksplosif dan hanya semburan sehingga tak menimbulkan bunyi dentuman. "Biasanya dalam jarak dua kilometer, kedengaran hanya suara desis saja," ujarnya pula.