Wabah Corona, Penumpang Bus AKAP Masih Tinggi di Poris Plawad

Senin, 20 April 2020 11:41 WIB

Calon penumpang bersiap menaiki bus AKAP di terminal bayangan Pondok Pinang, Jakarta, Jumat, 3 April 2020. Meski pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk menunda mudik atau pulang kampung sebagai salah satu langkah membatasi penyebaran wabah COVID-19, sejumlah penumpang masih terlihat kembali ke kampungnya. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Keberangkatan penumpang dari Terminal Poris Plawad, Tangerang masih tinggi saat wabah virus corona melanda Indonesia pada Maret 2020.

Data Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menunjukkan jumlah penumpang yang berangkat menggunakan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dari Terminal Poris Plawad pada Maret mencapai 20.292 orang.

"Khusus untuk bulan Maret angka keberangkatan kembali naik mendekati masa normal yaitu sebanyak 20.292 orang," kata Kepala BPTJ Polana B. Pramesti dalam keterangan tertulisnya, Minggu malam, 19 April 2020.

Menurut Polana, keberangkatan pada Januari 2020 tercatat 20.298 orang. Angka ini menurun menjadi 18.849 orang atau 7,13 persen satu bulan berikutnya. Namun, jumlahnya kembali naik pada Maret.

Meski demikian, keberangkatan penumpang bus AKAP dari terminal lain memperlihatkan tren penurunan. Selain Terminal Poris Plawad, ada tiga terminal lain yang berada di bawah kewenangan BPTJ. Ketiganya adalah Terminal Baranangsiang, Bogor, Terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan, dan Terminal Jatijajar, Depok.

Keberangkatan di Terminal Baranangsiang pada Januari mencapai 50.718 orang. Jumlahnya turun menjadi 43.832 orang (-13,57 persen) satu bulan berikutnya dan 8.467 orang (-83,30 persen) pada Maret.

Advertising
Advertising

Sementara itu, sebanyak 2.289 orang berangkat dengan bus AKAP dari Terminal Pondok Cabe pada Januari. Kemudian turun 12,49 persen menjadi 2.003 orang pada Februari. Jika dibandingkan dengan jumlah Januari, penumpang juga berkurang 8,16 persen menjadi 2.102 orang di Maret.

"Penumpang untuk keberangkatan di terminal ini juga menurun," ujar Polana.

Selanjutnya di Terminal Jatijajar tercatat 17.104 orang berangkat pada Januari. Angkanya terus menurun dua bulan berturut-turut, yaitu 14.225 orang (-16,83 persen) pada Februari dan 12.437 orang (-27,28 persen) di Maret.

Adapun angka kedatangan orang dari empat terminal bus itu serentak menurun dari Januari sampai Maret. Persentase penurunannya beragam, mulai dari 3,55-47,40 persen pada Februari dan 37,04-83,35 persen pada Maret.

"Meskipun jumlah penumpang menurun siginifikan, BPTJ tetap konsisten memberlakukan protokol kesehatan di dalam pengelolaan terminal yang menjadi kewenangannya," jelas Polana.

Wabah corona di Indonesia dimulai sejak Maret 2020. Jumlah pasien positif terinfeksi corona yang menyebabkan Covid-19 kian bertambah setiap hari. Data per 19 April menunjukkan 6.575 orang positif, 686 orang sembuh, dan 582 orang meninggal.

Berita terkait

Kemenhub Sebut 3 Korban Tewas dalam Tragedi Pesawat Jatuh di Sunburst BSD

12 jam lalu

Kemenhub Sebut 3 Korban Tewas dalam Tragedi Pesawat Jatuh di Sunburst BSD

Pesawat jatuh tipe Technam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club.

Baca Selengkapnya

Pemkab Tangerang Turut Meriahkan Pawai Mobil Hias di HUT Ke-44 Dekranas

2 hari lalu

Pemkab Tangerang Turut Meriahkan Pawai Mobil Hias di HUT Ke-44 Dekranas

Suasana meriah terpancar dari parade mobil hias kriya dan budaya yang diikuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang dalam rangka memeriahkan perayaan HUT ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas)

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

2 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Viral Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat TransNusa di Bandara Soekarno-Hatta

2 hari lalu

Viral Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat TransNusa di Bandara Soekarno-Hatta

Seorang petugas terjatuh dari pintu pesawat Transnusa di Bandara Soekarno-Hatta saat persiapan terbang menuju Bali.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

3 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

4 hari lalu

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

4 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

4 hari lalu

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

Pemerintah meminta seluruh jamaah haji Indonesia mewaspadai MERS-CoV yang ditemukan di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Penumpang Kereta Api di Libur Panjang Naik 2 Kali Lipat, 93 Ribu Orang Berangkat dari Jakarta

8 hari lalu

Penumpang Kereta Api di Libur Panjang Naik 2 Kali Lipat, 93 Ribu Orang Berangkat dari Jakarta

KAI mencatat jumlah penumpang selama periode libur panjang pada 9 hingga 12 Mei 2024 meningkat dua kali lipat dibandingkan rata-rata penumpang saat hari biasa.

Baca Selengkapnya

Jeritan Warga Pantura Tangerang Kena Pembebasan Lahan PSN PIK 2, Sebut Belum Dibayar sudah Diuruk

8 hari lalu

Jeritan Warga Pantura Tangerang Kena Pembebasan Lahan PSN PIK 2, Sebut Belum Dibayar sudah Diuruk

Pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dituding mematikan mata pencaharian petani padi dan tambak.

Baca Selengkapnya