Bupati Bogor Ade Yasin (kanan) didampingi Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy (kiri) saat meninjaui persiapan jelang diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jalan Raya Bogor, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa 14 April 2020. Pemerintah Kabupaten Bogor akan memberlakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di Kabupaten Bogor pada Rabu (15/4/2020) di 53 titik. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
TEMPO.CO, Jakarta -Bupati Bogor Ade Yasin mengaku kesulitan mengendalikan warganya untuk tetap di rumah selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar disingkat PSBB.
Masa pembatasan sosial (PSBB) di Kabupaten Bogor telah berlangsung sepekan.
"Masih ada sisa 12 hari lagi. Tetapi pada kenyataannya di lapangan ini kami kesulitan sekali untuk mengendalikan masyarakat untuk tetap tinggal dirumah atau stay at home," kata Ade Yasin dalam diskusi secara daring yang disiarkan Medcom.id, Ahad, 26 April 2020 siang.
Menurut Bupati Ade Yasin, beragam alasan banyak warganya terpaksa harus keluar rumah.
Salah satunya adalah masih banyak pekerja harian yang belum bekerja dari rumah karena perusahaan mereka belum menerapkan work from home. "Sehingga pergerakan manusia masih tetap jalan."
Ia memperkirakan hanya 30 persen saja warganya yang mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah selama pemberlakuan PSBB.
Sedangkan, sisanya masih tetap rutin keluar rumah dengan berbagai keperluan. "Faktanya banyak kantor yang belum tutup di luar delapan yang diperbolehkan tetap beraktivitas," demikian Bupati Bogor Ade Yasin,