Ungkap Kasus Ravio Patra, Polisi Libatkan Facebook

Senin, 27 April 2020 09:11 WIB

Ilustrasi logo WhatsApp dan Facebook. doxy.in

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya sampai hari ini masih melakukan penyelidikan terhadap dugaan peretasan aplikasi WhatsApp milik Ravio Patra. Polda Metro Jaya akan melibatkan Facebook yang memiliki server di luar Indonesia.

"Hanya penegak hukum yang mendapatkan otoritas (dari Facebook), yang bisa mendapatkan informasi mengenai data yang dibutuhkan sesuai dengan protokol dari Facebook Corporation sebagai pemilik server Whatsapp," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Suyudi saat dikonfirmasi, Senin, 27 April 2020.

Suyudi menjelaskan pemeriksaan terhadap server Facebook perlu dilakukan untuk menguji klaim Ravio soal peretasan WhatsApp miliknya. Selain itu, polisi juga akan memeriksa beberapa saksi ahli untuk menguatkan hasil penyelidikan. "Kemungkinan keterangan lainnya memerlukan waktu yang lebih panjang sebab keterangan tersebut berkaitan dengan server Whatsapp," kata Suyudi.

Sebelumnya, penangkapan terhadap Ravio Patra dilakukan polisi pada Rabu malam, 23 April 2020. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan penangkapan Ravio terkait dengan menyebarkan ujaran kebencian. "Yang bersangkutan diduga menyiarkan berita onar atau menyebar kebencian," ujar Yusri.

Yusri mengatakan penangkapan terhadap Ravio Patra dilakukan di Jalan Gelora, Menteng, Jakarta Pusat. Penangkapan dilakukan setelah Polda Metro Jaya menerima laporan yang bernomor LP/473/IV/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ.

Advertising
Advertising

Saat itu, Ravio diduga menyebarkan ajakan untuk melakukan kerusuhan seperti menjarah dan membakar pada 30 April 2020. Direktur Eksekutif Safenet Damar Juniarto membenarkan mengenai penyebaran pesan berantai bernada provokasi dari nomor milik Ravio itu. Namun dia mengatakan pesan itu bukan dari Ravio alias dikirim oleh seseorang yang meretas WhatsApp miliknya.

Dugaan peretasan itu muncul karena saat Ravio mencoba masuk ke aplikasi tersebut, muncul pemberitahuan 'You've registered your number on another phone'. Selain itu, ada permintaan pengiriman OTP (one time password) di kotak pesan ponsel Ravio. "Peristiwa ini saya minta segera dilaporkan ke WhatsApp dan akhirnya oleh Head of Security Whatsapp dikatakan memang terbukti ada pembobolan," kata Damar.

Setelah ditangkap, Ravio diperiksa penyidik selama 9 jam. Ia kemudian dibebaskan dengan status sebagai saksi dalam kasus dugaan penyebaran ujaran kebencian dan penghasutan.

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya