Pasien Corona di Jakarta Turun, Begini Kata Pakar Epidemiologi

Reporter

Imam Hamdi

Selasa, 28 April 2020 15:58 WIB

Petugas kesehatan menunjukan test kit berisi sampel darah warga saat rapid test untuk deteksi virus corona di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 2020. Rapid test dianggap efektif untuk mengetahui peta wilayah sebaran virus corona yang menginfeksi warga. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, menilai tren penurunan pasien Corona di Jakarta bisa disebabkan dua faktor. Menurut Tri, faktor pertama yang menyebabkan penurunan jumlah pasien Corona karena penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Faktor lainnya, kata dia, karena lambatnya deteksi dini yang dilakukan pemerintah. "Kemungkinan memang bisa disebabkan banyak hal. Di antaranya efek PSBB atau deteksi yang kurang di Jakarta," kata Tri saat dihubungi, Selasa, 28 April 2020.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan telah terjadi perlambatan kasus positif corona di DKI. Menurut dia, hal itu terjadi karena efektifnya pembatasan di Jakarta dan sekitarnya.

"Khusus DKI Jakarta, perkembangan terakhir kasus positif telah mengalami perlambatan yang pesat dan saat ini telah flat," kata Doni setelah rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Senin, 27 April 2020.

Tri berpandangan keberhasilan kebijakan PSBB belum bisa disebut maksimal. Menurut dia, kebijakan pembatasan tersebut memang bisa menekan transmisi penularan virus. Jika kebijakan ini berhasil dilakukan maka penularan bakal berkurang lebih tinggi.

Advertising
Advertising

Salah satu keberhasilan PSBB, kata dia, bisa dilihat dari indikator operasional dan penumpang transportasi yang sudah berkurang. "Tingkat keberhasilannya saya lihat sudah 30 persen (untuk pembatasan transportasi). Tapi masih 70 persen yang harus diperbaiki," tutur Tri.

Secara keseluruhan, ia menilai, efektifitas PSBB baru berjalan 60 persen. "Sebab saya lihat baru 60 persen keluarga yang sudah menetap di rumah. Sisanya masih banyak yang keluar rumah," ujarnya.

Data harian pasien Corona di Jakarta dalam sepekan terakhir menunjukkan tren penurunan. Mengutip situs corona.jakarta.go.id pada 21 April tercatat pasien Corona bertambah 167 orang. Lalu pada 22 April penambahan menjadi 120 orang. Sehari berikutnya pasien menjadi 107 orang.

Penurunan paling signifikan terjadi pada 25 April dimana pasien Corona mencapai 76 orang, 26 April menyentuh 65 pasien, dan 27 April naik sedikit menjadi 86 pasien. Namun pada 28 April angka pasien Corona di Jakarta kembali naik menjadi 118 orang.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

6 Maret 2024

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Sempat Bingung dengan Singkatan PPKM dan PSBB

20 Maret 2023

Jokowi Cerita Sempat Bingung dengan Singkatan PPKM dan PSBB

Presiden Jokowi mengaku sempat bingung dengan istilah PSBB dan PPKM yang sempat diberlakukan saat pandemi Covid-19 melanda.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kembali Cerita Soal Kebijakan di Awal Pandemi Ekonomi RI Bisa Minus 17 Persen Kalau Lockdown

29 Januari 2023

Jokowi Kembali Cerita Soal Kebijakan di Awal Pandemi Ekonomi RI Bisa Minus 17 Persen Kalau Lockdown

Untuk ketiga kalinya, Presiden Jokowi bercerita soal kebijakan yang dia ambil di awal pandemi Covid-19 dengan tidak menerapkan lockdown.

Baca Selengkapnya

Kasus Positif Melonjak, Ini Obat Corona yang Sudah Tersedia

7 November 2022

Kasus Positif Melonjak, Ini Obat Corona yang Sudah Tersedia

Sejumlah obat corona untuk pasien bergejala ringan hingha sedang telah masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bos Taman Impian Jaya Ancol Yakin Rugi Berubah jadi Untung Tahun Ini, Kenapa?

30 Juni 2022

Bos Taman Impian Jaya Ancol Yakin Rugi Berubah jadi Untung Tahun Ini, Kenapa?

Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Teuku Sahir Syahali yakin perseroan bisa meraup laba pada semester pertama tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Bertambah 30.156 Hari Ini, Jabar dan Jatim Penyumbang Tertinggi

5 Maret 2022

Kasus Covid-19 Bertambah 30.156 Hari Ini, Jabar dan Jatim Penyumbang Tertinggi

Kasus Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 30.156 kasus pada Sabtu, 5 Maret 2022.

Baca Selengkapnya

Gonta-ganti Istilah Selama Pandemi Covid-19 dari PSBB sampai PPKM Level 3

15 Februari 2022

Gonta-ganti Istilah Selama Pandemi Covid-19 dari PSBB sampai PPKM Level 3

Sepanjang pandemi Covid-19 istilah pembatasan warga bolak balik ganti nama, mulai PSBB hingga PPKM, bahkan pernah muncul PPKM Darurat.

Baca Selengkapnya

IDEAS Soroti Angka Kemiskinan Turun, tapi Pengangguran Bertambah Jadi 9,1 Juta

21 Januari 2022

IDEAS Soroti Angka Kemiskinan Turun, tapi Pengangguran Bertambah Jadi 9,1 Juta

Lembaga Riset IDEAS menyebut kinerja penanggulangan kemiskinan di 2021 tak berjalan beriringan dengan penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2021: Utak-atik Syarat Perjalanan, Libur Nasional dan Karantina

28 Desember 2021

Kaleidoskop 2021: Utak-atik Syarat Perjalanan, Libur Nasional dan Karantina

Pemerintah melakukan sejumlah langkah untuk membatasi kegiatam dan perjalanan masyarakat demi meminimalisir penularan Covid-19.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Kewalahan, Angkatan Udara Jerman Bantu Pindahkan Pasien Corona

27 November 2021

Rumah Sakit Kewalahan, Angkatan Udara Jerman Bantu Pindahkan Pasien Corona

Angkatan Udara Jerman akan membantu proses evakuasi pasien Corona yang sakit parah ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya