Pakar Epidemiologi UI: Awas Pandemi Corona Gelombang Dua di DKI

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 29 April 2020 11:28 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Departemen Epidemiologi FKM Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, mengatakan puncak pandemi Corona di DKI, belum terjadi.

Tri memperkirakan puncak penularan virus Corona atau COVID-19 bakal terjadi pada akhir Juni atau awal Juli mendatang.

Menurut Tri, angka penurunan penularan virus Corona memang berpotensi terjadi saat ini. Namun, hal itu bukan berarti pandemi Corona akan berakhir.

Lonjakan penularan masih berpotensi terjadi jika pemerintah menghentikan masa pembatasan sosial berskala besar sebelum wabah mereda.

"Tren memang bisa menurun. Tapi PSBB tetap tidak bisa dikurangi," kata Tri saat dihubungi, Selasa, 28 April 2020.

Tri menjelaskan penurunan angka penularan bisa terjadi karena lambatnya pemerintah mendeteksi dini warganya yang rawan tertular COVID-19. Jika pemerintah salah perhitungan dan membuka pembatasan sosial sebelum wabah mereda maka berpotensi terjadi gelombang kedua pandemi Corona.

Yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah melakukan pemeriksaan dini secepat mungkin, mengisolasi orang yang mempunyai gejala dan melakukan kontak tracing kepada kepada orang-orang yang berpotensi tinggi terhadap penularan virus corona.

Advertising
Advertising

Dengan ketiga langkah itu, Tri yakin angka penurunan penularan virus corona bakal terus terjadi. "Intinya kalau deteksi baik memang akan menurun pelan-pelan jumlah kasus barunya."

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan telah terjadi perlambatan kasus positif corona di DKI. Menurut dia, hal itu terjadi karena efektifnya pembatasan di Ibu Kota dan sekitarnya.

"Khusus DKI Jakarta, perkembangan terakhir kasus positif telah mengalami perlambatan yang pesat dan saat ini telah flat," kata Doni setelah rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Senin, 27 April 2020.

Penurunan angka penularan dapat dilihat dari jumlah pasien yang terjangkit virus Corona pada 21 April lalu yang mencapai 167 orang. Lalu berkurang menjadi 107 pasien pada 23 April dan 26 orang pada 26 April kemarin. Kemudian naik kembali 87 pasien pada 27 April 2020.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

6 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

13 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

15 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya