Pendapatan Anjlok karena Corona, Begini Skenario MRT Jakarta

Kamis, 30 April 2020 05:00 WIB

Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar menyatakan telah menyusun SOP pencegahan penularan virus corona di MRT Jakarta, 2 Maret 2020. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta menyiapkan empat skenario menghadapi krisis selama pandemi Corona. Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, menuturkan skenario dibuat agar perusahaan tetap bisa bertahan, khususnya dalam aspek ekonomi.

"Karena kami belum tahu pasti kapan Covid-19 ini akan mulai melandai dan selesai sehingga kami mengembangkan empat skenario untuk 2020," kata William saat pemaparan secara daring, Rabu, 29 April 2020.

MRT Jakarta membagi empat skenario dalam kategori moderat, berat, sangat berat, dan buruk. Di setiap skenario terdapat empat fase, yaitu periode sebelum pandemi Corona pada Januari-Februari, periode Corona, periode rebound, dan periode stabil.

Pertama, William menjelaskan, skenario moderat menjadi acuan MRT Jakarta saat ini. Skenario itu memprediksi pandemi hanya berlangsung tiga bulan, yaitu Maret-Mei 2020. Selanjutnya, MRT Jakarta memiliki waktu untuk mengembalikan jumlah penumpang seperti sedia kala atau disebut periode rebound selama empat bulan. Dengan begitu, periode stabil diperkirakan terjadi pada Oktober-Desember 2020.

Kedua, skenario berat dengan perkiraan pandemi Corona terjadi lima bulan di periode Maret-Juli. Masa rebound tetap empat bulan, sehingga kondisi stabil pada Desember. Skenario ketiga, yaitu sangat berat dengan prediksi pandemi berlangsung tujuh bulan dari Maret-September dan masa rebound pada Oktober-Desember. Kondisi stabil baru tercapai pada awal 2021.

Advertising
Advertising

Keempat adalah skenario buruk dengan prediksi wabah Corona berlangsung sembilan bulan pada Maret-November. William menyebut, skenario ini membuat periode rebound berlangsung sejak Desember 2020 hingga Maret 2021. Kondisi stabil diprediksikan tercapai pada Maret 2021.

Pendapatan BUMD DKI Jakarta ini ikut menurun sejak virus Corona mewabah di Indonesia, khususnya Jakarta. William mengatakan perusahaan juga mengantisipasi pemangkasan subsidi dari pemerintah DKI Jakarta. "Begitu krisis terjadi otomatis ada penurunan pendapatan baik pendapatan fare box maupun non-fare box, termasuk mungkin juga yang sudah kami antisipasi adalah pendapatan subsidi," jelasnya.

Dia mengutarakan pendapatan tiket MRT Jakarta terjun bebas sekitar 95 persen. Ini sejalan dengan menurunnya jumlah penumpang kereta Ratangga dari rata-rata 109 ribu orang per hari di awal Maret menjadi 4.000 orang per hari sepanjang April.

Begitu juga dengan pendapatan non-fare box yang bersumber dari iklan dan sewa lapak UMKM ikut merosot. William berujar telah memberikan relaksasi berupa pembebasan biaya sewa lapak selama tiga bulan kepada pemilik gerai UMKM di stasiun. Dia tak merinci angka penurunan pendapatan ini.

"Kami paham yang terdampak itu tenant UMKM. Kami berikan relaksasi tidak bayar sewa tiga bulan," ucap William.

LANI DIANA

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

5 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

6 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

6 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

10 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

11 hari lalu

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan investasi pembangunan Transit Oriented Development atau TOD di sepanjang jalur MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

11 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

12 hari lalu

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

Menhub Budi mengatakan bahwa proyek MRT Jakarta hingga saat ini berjalan sesuai rencana.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

13 hari lalu

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu Menteri Transportasi Jepang bahas sejumlah proyek infrastruktur, termasuk MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

MRT Bundaran HI - Kota Capai 33 Persen, Menhub Apresiasi Kerjasama Indonesia - Jepang

19 hari lalu

MRT Bundaran HI - Kota Capai 33 Persen, Menhub Apresiasi Kerjasama Indonesia - Jepang

Proyek MRT senilai Rp 4,2 triliun itu sudah mencapai 33 persen hingga Maret 2024. Sebagian besar pendanaan proyek berasal dari pinjaman Jepang.

Baca Selengkapnya