Dampak Covid-19, PAD Kota Depok Diprediksi Turun 25 Persen

Jumat, 1 Mei 2020 07:00 WIB

Pengendara yang mengenakan masker melintasi Tugu Kujang di Jalan Raya Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 14 April 2020. Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengumumkan untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terkait pencegahan penyebaran wabah virus corona atau COVID-19 di beberapa wilayah seperti Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Depok – Dampak pandemi Covid-19 bukan hanya mengganggu ekonomi masyarakat, juga mengganggu kondisi kas daerah. Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok mencatat terjadi penurunan pendapatan asli daerah (PAD) mencapai 25 persen akibat menyebarnya virus ini.

“Masa Covid-19 ini pendapatan kita turun, saya memprediksi bisa sampai 25 persen,” kata Kepala BKD Kota Depok, Nina Suzana saat dikonfirmasi, Kamis 30 April 2020.

Nina mengatakan penurunan PAD itu terjadi bukan hanya pada sektor pajak daerah, namun juga pendapatan bagi hasil dari Provinsi maupun dari Pemerintah Pusat dan Dana Alokasi Umum (DAU). “Bagi hasil provinsi kita belum dapat SK gubernurnya tapi kita memprediksi bisa sampai 20 sampai 30 persen (penurunannya). Terus DAU kita turun sampai 10 persen dan bagi hasil pusat juga turun 23 persen,” kata Nina.

Sebagai upayanya, kata dia, diantaranya dengan melakukan refocusing dan relokasi anggaran pada organisasi perangkat daerah (OPD) hingga menghitung ulang target PAD tahun ini.

Menurutnya 40 hingga 60 persen yang berasal dari dana belanja langsung OPD yang dilakukan relokasi anggaran untuk menambal kekurangan APBD dan penanganan Covid-19 di Kota Depok.

Advertising
Advertising

Nina melanjutkan, untuk refocusing anggaran pun telah dilakukan sebanyak dua kali dengan total biaya Rp 700 miliar yang dimasukkan dalam penambahan belanja tidak terduga (BTT) “Total penambahan Rp 700 miliar. Refocusing sudah dua kali (tapi) bukan cuma untuk Covid-19 saja. Paling untuk covidnya hanya berapa, saya lupa pastinya,” kata Nina.

Kasus Covid-19 di Kota Depok belum menunjukkan tanda-tanda mereda meskipun pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah diterapkan untuk fase kedua. Data terbaru Kamis 30 April 2020, jumlah kasus positif Covid-19 bertambah 23 kasus yakni mencapai 287 kasus, dengan 43 orang dinyatakan sembuh dan 18 meninggal dunia. Angka kematian itu belum menghitung 52 pasien meninggal berstatus PDP atau suspect, karena hasil tes Covid-19-nya belum dirilis Kementerian Kesehatan RI.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam surat edarannya pun menghimbau agar masyarakat ikut berperan serta dalam penanganan Covid-19 di Kota Depok. Surat edaran bernomor 460/193-Huk/GT tersebut meminta para dermawan turut menyumbangkan dananya untuk dapat menstabilkan ekonomi.

“Penyebaran Covid-19 ini berdampak pada sosial ekonomi, untuk itu, para dermawan yang berasal dari warga masyarakat Kota Depok diharapkan dapat menggerakkan semangat solidaritas untuk berbagi dengan sesama,” tulis Idris dalam beleid tersebut.

Berita terkait

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

10 jam lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

13 jam lalu

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

Berikut deretan negara yang tidak memungut pajak penghasilan (PPh) pribadi, didominasi oleh negara yang kaya cadangan migas.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

2 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

3 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya