Dokter dan tenaga medis memastikan kenyamanan dan keamanan Alat Pelindung Diri (APD) sebelum memasuki ruang isolasi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Jakarta, Jumat 15 Mei 2020. Dokter dan tenaga medis harus dipastikan keamanan APD, mulai dari memakai hingga melepas melalui prosedur yang ketat untuk menghindari tertular virus Covid-19, selain itu petugas medis juga memerlukan usaha yang besar karena harus menahan panas hingga buang air kecil selama kurang lebih 8 jam lamanya. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Kesehatan Kodam Jaya/Jayakarta Kolonel CKM dr Stefanus Donny Guntur yang membawahi Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta berharap, kesadaran masyarakat untuk ikut membantu memutus rantai penyebaran virus Corona alias Covid-19.
"Bantuan yang paling penting dari masyarakat adalah kesadaran untuk ikut memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan," kata dia saat jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang disiarkan langsung akun Youtube BNPB Indonesia dipantau dari Jakarta, Kamis, 21 Mei 2020.
Dia berharap, masyarakat ikut menjaga diri dan sesama, serta tidak ikut menyebarkan Covid-19 dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menggunakan masker saat di luar rumah, tetap tinggal di rumah, dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan.
Donny mengatakan pasien di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran sudah cukup banyak, yaitu 1.018 orang.
Selain itu, kata dia, sudah cukup banyak juga yang dinyatakan sembuh, yaitu 1.800-an orang.
"Pasien tidak hanya dari Jakarta saja, tetapi juga ada yang dari luar Jawa. Mereka ada yang datang secara mandiri, ada yang rujukan dari rumah sakit," tuturnya.
RSD Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran menjadi rujukan untuk pasien Covid-19 kategori ringan dan sedang, sedangkan kategori berat dirawat di rumah sakit rujukan.
Donny mengakui pada awal pengoperasian Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran memang banyak kendala yang dihadapi karena keterbatasan yang ada, termasuk ketidakpahaman tenaga kesehatan tentang protokol terapi COVID-19 yang relatif baru.
"Saat ini sudah jauh lebih teratur. Sambil berjalan terus diperbaiki. Dalam waktu dua minggu, sudah lebih tertata rapi," katanya.
Wisma Atlet Kemayoran yang terdiri atas tujuh menara telah dioperasikan dua menara untuk rumah sakit darurat, yaitu Tower 7 dan Tower 4, sedangan Tower 3 sebagai tempat tinggal tenaga kesehatan.
"Tower 6 saat ini sedang dalam proses rehabilitasi untuk menjadi rumah sakit darurat. Penyelesaiannya sudah 98 persen, tinggal pembenahan dan pengisian alat kesehatan," katanya.
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
10 hari lalu
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa