Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau kesiapan lokasi isolasi sementara penanganan Covid-19 di Gedung Balai Latihan Kesenian Tanah Abang, Jakarta Pusat, Ahad, 17 Mei 2020. Gedung tersebut akan digunakan sebagai tempat isolasi sementara bagi warga yang hasil tes cepatnya (rapid test) reaktif. ANTARA/Sigid Kurniawan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan lima langkah yang dilakukan Pemprov DKI untuk mencegah gelombang kedua Covid-19 di ibu kota. Pada saat ini penanganan virus corona dalam dua bulan terakhir menunjukkan kemajuan yang signifikan.
“Ini masih kerja semua masyarakat di wilayah Jakarta dan sekitar,” kata Anies dalam konferensi pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Senin, 25 Mei 2020.
Situasi ini kemudian yang membuat jumlah kasus Covid-19 di Jakarta terus menunjukan tren penurunan.
Berikut 5 poin penting yang disampaikan Anies dalam konferensi pers di BNPB:
1. Menurunkan pergerakan masyarakat
Anies Baswedan mengatakan mobilitas warga DKI selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah jauh berkurang. Dari data yang ada, 60 persen masyarakat Jakarta tidak lagi berpergian. Jumlah kendaraan pribadi turun 45 persen. Penumpang MRT tinggal 5 persen. “Bus hanya 10 sampai 12 persen,” kata dia.
Arus balik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah atau 2024 Masehi sudah hampir mencapai H+15. Kapal dan penumpang sudah keluar masuk pelabuhan, utamanya pelabuhan-pelabuhan kelolaan Pelindo di Regional 4 yang berada di Kawasan Timur Indonesia (KTI).