New Normal, Taman Safari Bogor Akan Buka dengan Harga Promo
Reporter
Mahfuzulloh Al Murtadho
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 3 Juni 2020 10:48 WIB
TEMPO.CO, Bogor -Taman Safari Indonesia atau TSI bersiap menyambut new normal. Area General Manager TSI, Emeraldo Parengkuan mengatakan sudah berbenah dengan menjaga kondisi satwa tetap terawat dan standar sarana SOP Kesehatan.
Meski TSI masih menunggu arahan pemerintah untuk pembukaan area kembali. Rencananya, kata Emeraldo, tahap awal TSI membuka harga tiket Rp 150 ribu. Artinya ada diskon Rp 80 ribu dari harga normal, dengan fasilitas tidak utuh.
Di awal pembukaan kembali TSI, Emeraldo menyebut Safari Malam atau wahana permainan, tidak akan dibuka. "Hanya safari journey aja, yang lainnya bertahap. Resto pun prioritas take away," kata dia kepada Tempo di TSI, Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa 2 Juni 2020. .
Di hari itu, TSI menerima donasi dari PT. Jasaraharja Putera, berupa uang tunai Rp 100 juta dan sejumlah alat pelindung diri bagi karyawannya. Emeraldo menuturkan selain Jasaraharja, ada 25 donatur baik instansi atau perseorangan lainnya ikut peduli juga terhadap kelangsungan satwa yang ada di TSI.
"Bantuan ini sangat berarti bagi kami, karena selama 2 bulan ini tutup TSI tetap butuh operasional untuk pakan satwa khususnya," kata dia.
Donasi membantu biaya pemeliharaan satwa di TSI. Sebab, menurut Emeraldo TSI tidak hanya merawat satwa yang biasa ditemui wisatawan di area Safari Journey, tapi juga beberapa satwa yang diselamatkan dan menjalani konservasi di TSI, mulai satwa cacat sebab perangkap dan juga satwa dilindungi yang nyaris punah.<!--more-->
"Jadi TSI ini tidak hanya komersil saja, kami juga merawat satwa malang yang mana tidak mungkin lagi mereka hidup liar seperti harimau yang buntung kakinya atau singa rabun," kata dia.
Emeraldo menyebut bantuan pun tidak hanya berupa uang tunai untuk keperluan membeli pangan, tapi beberapa donasi pun diterima TSI dalam bentuk makanan satwa. Dia mencontohkan seperti bantuan yang akan datang dari HERO group, perusahaan ritel tersebut akan memberikan donasi berupa daging dan sayur serta buah bagi satwa.
Ia bersyukur di masa pandemi, banyak pecinta satwa ikut menyumbang kepada TSI atau tempat wisata satwa lainnya. "Selain donasi, sebagian lahan kami pun kami manfaatkan untuk menanam sayuran untuk mensiasati ketersediaan pakan satwa," ucapnya. Sehingga menjelang pembukaan kembali TSI di masa new normal, kondisi satwa tetap sehat dan terawat.
Menurut dia untuk biaya pakan, vitamin dan pemeliharaan satwa setidaknya TSI membutuhkan dana 1,9 miliar per bulan. "Itu baru satwa, belum yang lainnya seperti pengurus atau karyawan," kata Emeraldo.
Sementara Kepala Cabang Jakarta TB Simatupang PT Jasaraharja Putera, Fairdy R Sebayang, mengatakan selaku instansi yang bergerak di bidang asuransi kerugian sudah selayaknya membantu TSI yang selama ini memang menjadi mitra perusahaannya. "Intinya selaku mitra kami ingin membantu sesama mitra yang saat ini kesulitan atau terdampak," kata Fairdy.
Pantauan Tempo di lokasi wisata Taman Safari Bogor tidak ada pengunjung, tapi sejumlah karyawan TSI terlihat tetap memantau keadaan satwa dan sebagian memberikan pakan kepada satwa. Juga di lokasi wahana permainan, terlihat para karyawan tengah merawat dan membersihkan wahana. Di beberapa titik mulai terlihat adanya wastafel tempat cuci tangan. "Jadi kami terapkan SOP kesehatannya, nanti di gerbang depan kendaraan masuk kami semprot dan tes suhu," kata dia.