Kisruh PPDB DKI, Wali Murid Soal Zonasi Bina RW: Tak Efektif

Reporter

Antara

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 3 Juli 2020 11:37 WIB

Petugas melayani warga yang melaporkan anaknya usai lolos dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 melalui jalur zonasi di Posko Pelayanan PPDB Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa 30 Juni 2020. Pemprov DKI Jakarta menetapkan tahap pelaporan diri siswa yang lolos seleksi PPDB zona zonasi berakhir pada Selasa siang dan dilanjutkan PPDB tahap akhir apabila terdapat sisa kuota di sekolah dengan hanya diperuntukkan bagi calon siswa beridentitias diri asal Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wali murid bertempat tinggal di RW 03 Kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Echa, menilai penerimaan peserta didik baru alias PPDB DKI jalur zonasi Bina RW tidak efektif.

"Di RW saya hanya ada PAUD, masa iya anak saya masuk sana? Sedangkan sekolah lainnya hanya SMA swasta yang saya tidak minat. Ini tidak efektif. Harus banyak sabar," ujar Echa di Jakarta, Kamis, 2 Juli 2020.

Menurut dia, anaknya ingin mendaftarkan diri menjadi siswa SMA negeri.

Echa menyebutkan, hal itu dialami orang tua murid lain yang dikenalnya dan banyak kawasan RW di Jakarta yang tidak memiliki SMP atau SMA negeri.

Echa merasa pesimis anak perempuannya dapat masuk ke SMA negeri pilihannya. Tak lain, karena sulitnya mencari jalur penerimaan lewat PPDB DKI yang tepat untuk anaknya.

Setelah lulus dari SMP Negeri 87, Echa berusia 15 tahun. Penerimaan siswa berdasarkan usia membuatnya tak diterima di sembilan SMA negeri di Jakarta Selatan yang dia daftar.

Padahal, Echa selalu masuk lima besar di sekolahnya. Namun nilainya kalah dengan peserta didik di sekolah swasta Jakarta Selatan yang rata-rata nilai akreditasinya tinggi.

"Mau masuk jalur prestasi, anak saya kembali terpental lantaran akreditasi SMP anak saya 91, kalah dengan sekolah swasta di sini yang akreditasinya 100," ujar Echa.

Sehingga meskipun nilai bagus, jika dikalkulasikan dengan akreditasi sekolah nilai anaknya tidak akan dapat memenuhi syarat jalur prestasi.

Hal itu membuat Echa menyerah dan mendaftarkan anaknya ke SMA swasta.

"Sudah pesimis saja, sudah sembilan SMA negeri ditolak, 'nyakitin' ," ujar dia mengeluh.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta membuka Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB DKI Jakarta Tahun Ajaran 2020/2021 untuk jalur zonasi tingkat RW guna mengakomodir tingginya minat bersekolah di sekolah negeri.

"Hari ini kami mengumumkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan membuka jalur zonasi untuk bina RW," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana dalam konferensi pers yang direkam oleh Pemprov DKI Jakarta, Selasa, 30 Juni 2020.

Dengan kebijakan jalur baru tersebut, kata Nahdiana, pemprov juga harus menambah kuota rasio per kelas dalam satu sekolah yang semula 36 menjadi 40 orang.

Jalur ini akan dibuka pada 4 Juli 2020 (setelah jalur prestasi 1-3 Juli 2020) dan kewajiban melapor diri pada 6 Juli 2020. Jalur ini diperuntukkan khusus bagi lulusan tahun 2020.

ANTARA

Berita terkait

4 Jalur PPDB Jakarta 2024, Berikut Rinciannya

6 jam lalu

4 Jalur PPDB Jakarta 2024, Berikut Rinciannya

Aturan mengenai PPDB tertuang dalam Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 15 Tahun 2024 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru.

Baca Selengkapnya

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

12 hari lalu

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

jalur PPDB 2024 jenjang SD, SMP, dan SMA

Baca Selengkapnya

BIG Bantu Pemetaan Sistem Zonasi Peserta Didik Baru

2 Maret 2024

BIG Bantu Pemetaan Sistem Zonasi Peserta Didik Baru

Pelacakan titik koordinat berbasis persil dapat mengukur jarak dengan sekolah terdekat. Mengurangi risiko manipulasi sistem zonasi.

Baca Selengkapnya

Dinas Pendidikan Catat Tingkat Keterisian PPDB DKI 2023 Capai 98 Persen

18 Juli 2023

Dinas Pendidikan Catat Tingkat Keterisian PPDB DKI 2023 Capai 98 Persen

Dinas Pendidikan DKI Jakarta mencatat tingkat keterisian PPDB DKI 2023 mencapai 98 persen.

Baca Selengkapnya

Terima 26.091 Laporan PPDB DKI 2023, Dinas Pendidikan Klaim Mayoritas Bukan Aduan

14 Juli 2023

Terima 26.091 Laporan PPDB DKI 2023, Dinas Pendidikan Klaim Mayoritas Bukan Aduan

Dinas Pendidikan DKI Jakarta menerima total 26.091 laporan PPDB DKI 2023. Mayoritas laporan itu diklaim bukan soal aduan, tapi permohonan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Sebut Pengawasan PPDB di Daerah Lemah, JPPI: Ada Kesan 'Cuci Tangan'

14 Juli 2023

Kemendikbud Sebut Pengawasan PPDB di Daerah Lemah, JPPI: Ada Kesan 'Cuci Tangan'

Kornas JPPI menyatakan kekecewaan terhadap sikap Kemendikbudristek yang dianggap cuci tangan soal kecurangan PPDB.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Perintahkan Jajarannya Telusuri Data Peserta PPDB Zonasi 2023, Cek Indikasi Manipulasi KK

12 Juli 2023

Heru Budi Perintahkan Jajarannya Telusuri Data Peserta PPDB Zonasi 2023, Cek Indikasi Manipulasi KK

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono memerintahkan jajarannya untuk mengecek data peserta PPDB DKI jalur zonasi atau PPDB zonasi.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Masuk Sekolah Jakarta Mulai 12 Juli, Berikut Jadwal Pengenalan Lingkungan Tingkat PAUD-SMA

10 Juli 2023

Hari Pertama Masuk Sekolah Jakarta Mulai 12 Juli, Berikut Jadwal Pengenalan Lingkungan Tingkat PAUD-SMA

Dinas Pendidikan DKI menetapkan hari pertama masuk sekolah mulai pada 12 Juli 2023. Simak rincian jadwal masa pengenalan lingkungan sekolah ini.

Baca Selengkapnya

Disdik Ingatkan Sekolah Tak Main PPDB Jalur Belakang

10 Juli 2023

Disdik Ingatkan Sekolah Tak Main PPDB Jalur Belakang

Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mengingatkan sekolah agar tidak membuat Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) SMP jalur belakang.

Baca Selengkapnya

DKI Jakarta Memperluas Sistem Zonasi PPDB, Apa itu Zonasi PPDB?

8 Juli 2023

DKI Jakarta Memperluas Sistem Zonasi PPDB, Apa itu Zonasi PPDB?

Dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 21 Tahun 2022, sistem zonasi PPDB dibagi dalam 3 prioritas.

Baca Selengkapnya